Fiksi-fiksi yang melempem karena uang dan kepentingan, tahta dan jabatan.
Fiksi yang menjadi suram visinya karena ingin berdiri di barisan prosesi kejayaan suatu masa.
Fiksiku tanpa arah, seturut bisikan intuisi dalam kata-kata.
Â
Merumuskan visi secara fiktif itu bisa saja salah tafsir oleh pembaca. Di sana ia tersembunyi dan menyembunyikan dirinya pada ruang sempit yang susah dilihat.
Visi fiksi di titik Omega itu sebuah mimesis cinderamata.
Kenangan akhir tahun itu tidak terlupakan dari fiksi tentang kerinduan di masa depan.
Â
Masa depan yang tampak fiktif tapi punya visi yang jelas.
Masa depan yang menggelinding dalam diksi-diksi fiktif belum tentu akan menjadi nyata.
Masa depan itu sebuah fiksi di dunia nyata.