Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Persimpangan

18 Desember 2022   04:24 Diperbarui: 18 Desember 2022   05:24 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam persimpangan yang dihimpit tanya: siapa pemenangnya? Tak berani menentukan siapa yang akan menjadi pemenang. Semua itu cuma ramalan-ramalan.

Menerka-nerka antara Argentina dan Prancis, itu sama dengan coba memisahkan bunga dari satu bingkai taman, yang merah dari yang ungu pada gambar.

Merah tampak menyebar dan begitu kuat memberi warna, namun yang ungu itu jauh lebih menjulang. Di kejauhan tampak samar-samar warna abu serupa salju kelam mirip warna idola Argentina.

Para idola sepak bola menghembuskan malam antara kemenangan Kroasia melawan Maroko dengan raga gelisah penuh penantian tentang cerita akhir dari laga panas di tanah Jazirah.

Prancis dan Argentina sudah pasti pertama-tama adalah pemenang yang bisa membius jutaan penonton di seluruh dunia. Pemenang pada laga sepak bola dunia tahun 2022 hanya dimiliki oleh keduanya.

Bola berputar menggelinding tanpa arah, ditendang, digiring selaras niat pemain-pemain ternama. Messi punya peluang merebut Piala Dunia 2022.

Tidak hanya sebuah terkaan, tapi juga kecepatan dan kualitas menjadi liar di lapangan ala Mbappe mungkin itu jadi hitungan akhir di momen final nanti.

Bergerak lincah entah di sayap kiri sekali-kali dan kembali ke sayap kanan. Itu mengubah malam ini jadi malam persimpangan.

Baca juga: Waktu Bisa Bisu

Malam persimpangan untuk menentukan pilihan antara tetangga terdekat dan penendang gaya pisang.

Namanya pilihan dan terkaan itu serupa imajinasi malam. Imajinasi fiksi dari perjumpaan kecil dengan bingkai bunga kecil di Swiss. Bingkai bunga inspirasi tentang warna ungu yang tertinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun