Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Penulis Itu Seperti Rajawali?

20 November 2022   05:39 Diperbarui: 20 November 2022   05:52 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah penulis itu seperti rajawali? Dokumen screenschot dari ta2020photography.

Pada prinsipnya, saya mau mengatakan bahwa tanpa kejelian itu sendiri, seorang penulis pasti mengalami kesulitan mengembangkan ide-idenya. Itulah alasannya, mengapa saya mengatakan bahwa karakter rajawali itu adalah simbol pesan yang penting bagi seorang penulis yang mesti belajar menjadi jeli dari waktu ke waktu setiap kali dia menulis.

Saya mengagumi ketajaman mata rajawali yang sebelum menerkam objeknya, ia sudah lebih dahulu timbang-timbang dan rupanya di sana ada fase penyelidikan singkat. 

Saya masih ingat di belakang rumah kami tumbuh pohon kemiri dan pohon sukun berdekatan, setiap kali ada suara ketakutan ayam, pertanda bahwa rajawali berada pada jangkauan yang dekat. Suatu saat kebetulan sekali saya bisa melihat rajawali itu.

Tampak jelas sekali bahwa rajawali yang sedang bertengger di dahan kemiri itu menggerakan kepala, seakan sedang menyendengkan telinganya untuk mendengar apakah ada bahaya dan lain sebagainya. Ya, investigasi ala rajawali tentu saja penting dengan menggunakan seluruh indera-indera yang dimiliki. 

Keputusan untuk terjun menangkap objek realitas sudah berarti bahwa sebelumnya ada indikasi relevansi dan berguna dalam pikiran dan pertimbangan penulis. Ya, ia harus bisa menangkap peluang dan mengangkat objek sasarannya setinggi mungkin dalam genggaman cakarnya yang tidak mungkin lepas lagi, sampai disantapnya dalam rupa-rupa literasi dan gaya bahasa. 

Kadang ia bisa mencabik-cabik objeknya sekedar membedah fakta dan realitas, kemudian mengambil jantung dan hatinya sebagai bagian dari sesi pesan dan inspirasi bagi pembaca.

Rajawali bisa menjadi simbol dari gairah seorang penulis yang jeli mencermati kenyataan-kenyataan yang kecil dan tersembunyi sampai mampu mengangkatnya tinggi hingga sampai pada kelesatan bahasa dan diksi yang bisa dinikmati. 

Salam berbagi, ino, 20.11.2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun