Ada apa antara Xi Jinping dan Joe Biden
Publik tentu saja bertanya-tanya tentang yang satu ini: perjumpaan pribadi antara kepala negara dan pemimpin partai China Xi Jinping dengan Presiden Amerika Joe Biden di Bali pada Senin malam sebelum jadwal resmi G20 yang menghabiskan waktu selama tiga setengah jam.Â
Dengan melakukan itu, Xi sekali lagi menjauhkan diri dari segala ancaman yang melibatkan senjata nuklir. Pada prinsipnya pihak China dan USA sepakat bahwa "perang nuklir tidak boleh dilakukan," kata Gedung Putih setelah pertemuan tersebut sebagaimana dilansir dalam tagesschau.de.
Sikap Xi menolak nuklir bahkan terlihat jelas ketika Kanselir Olaf Scholz mengunjungi Beijing. Xi mengatakan masyarakat internasional harus bersatu dalam menolak ancaman dan penggunaan senjata nuklir.
Perang agresi Rusia di Ukraina telah menjadi tema hangat di pertemuan puncak di tempat liburan Nusa Dua sejak awal. Negara-negara Barat awalnya menekan tuan rumah untuk membatalkan undangan Presiden Putin. Namun, Indonesia punya sikap sendiri menghendaki agar Putin juga bisa hadir di pertemuan G20.Â
Namun, Putin beberapa hari lalu telah membatalkan tujuan kedatangannya ke Indonesia atas kemauannya sendiri. Presiden Indonesia dan tuan rumah KTT Joko Widodo menyambut Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov di pagi hari dengan senyuman dan jabat tangan serta pegangan tangan yang erat.
Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov saat ini berusia 72 tahun, meskipun begitu, ia tampak sehat. Ada juga pemberitaan bahwa sehari sebelumnya, agen melaporkan bahwa menteri luar negeri Rusia telah dibawa ke rumah sakit setelah kedatangannya di Bali. Bahkan juru bicara Lavrov kemudian mengedarkan video yang menunjukkan pria 72 tahun sedang mengenakan kaos dan celana pendek sedang mempelajari dokumen.Â
Dalam video itu dia sudah mengumumkan adopsi deklarasi akhir. Dia mengatakan dia baru saja bertukar pandangan dengan menteri luar negeri India tentang pernyataan itu.
Selanjutnya India, yang diketahui telah mempertahankan hubungan dekat dengan Rusia selama beberapa dekade, sejauh ini telah mengambil sikap netral terhadap konflik tersebut. Perdana Menteri India Narendra Modi pada kesempatan G20 menyerukan gencatan senjata di Ukraina.Â
Menurut media India, dia berbicara tentang perlunya "tekad kolektif" untuk "menjamin perdamaian, harmoni, dan keamanan di dunia." India akan mengambil alih kursi kepresidenan G20 setelah KTT di Bali nanti. Tegas Modi, "Saya yakin tahun depan, ketika G20 bertemu di tanah suci Buddha dan Gandhi, kami akan mengirimkan pesan perdamaian yang kuat."
Tuan Rumah Presiden Indonesia pada kesempatan G20 dengan tegas memperingatkan bahwa perpecahan di dunia menjadi dua kubu dan Perang Dingin baru.Â