Sangat mengejutkan tentunya ketika membaca surat resmi dari pihak Keuskupan, khususnya di Keuskupan Mainz tentang pembatasan penggunaan gas pemanas (Heizung) di gereja.
Kebijakan serupa itu pertama kali terjadi selama ini. Meskipun demikian, kebijakan itu tidak diambil tanpa pertimbangan, melainkan suatu kebijakan yang yang tepat untuk menghemat energi.
Risiko dari kebijakan itu pasti ada yakni bahwa pada musim dingin ekstrim orang akan lebih memilih tinggal di rumah mereka daripada berada di gereja untuk 1 jam 30 menit.
5. Penyediaan Heizung rumah dan pakaian yang cocok di musim dingin ekstrim
Langkah praktis yang bisa dilakukan oleh semua orang adalah dengan cara mengenakan Jaket yang tebal dan kaos kaki yang tebal. Meskipun demikian, pada musim dingin ekstrim seandainya bisa mencapai minus 10 atau lebih, maka hal itu menjadi begitu dingin.Â
Alternatif yang mungkin dilakukan saat ini adalah sedini mungkin rumah-rumah penduduk perlu diantisipasi dengan sistem pemanasan yang dihasilkan dari kayu api.Â
Saya masih ingat beberapa bulan lalu saat berlibur di rumah kenalan saya orang Jerman di Hildesheim. Rumah mereka sudah menyiapkan kemungkinan itu.Â
Jadi, seandainya pada saat keterbatasan gas, maka yang diperlukan adalah sebelumnya mereka harus mengumpulkan kayu bakar untuk dipakai sebagai gas yang memanasi seluruh rumah mereka.
Problemnya bahwa rumah dengan konstruksi bangunan yang menyiapkan kemungkinan gas mandiri itu tidak lagi banyak. Artinya sebagian besar bangunan rumah di Jerman adalah bangunan rumah modern yang bergantung sepenuhnya pada gas dan bukan dari hasil olahan kayu api.
Demikian 5 langkah yang dilakukan Jerman, sebagai satu negara di Eropa yang tengah bergelut dengan tantangan krisis energi saat ini. Hemat energi adalah pilihan prioritas saat ini.
Salam berbagi, ino, 10.11.2022.