Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada 5 Prinsip di Tengah Kerumunan dan Basis Kata Hati

2 November 2022   12:35 Diperbarui: 9 November 2022   14:48 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada 5 prinsip di tengah kerumunan dan basis kata hati | Dokumen pribadi oleh Ino

2. Sebelum masuk di kerumunan itu, saya melihat dari ketinggian di mana arah pintu keluar

3. Berusaha menjauhkan diri dengan orang-orang yang sedang memegang botol bir dan minuman keras lainnya

4. Selalu ramah menyapa orang lain di sekitar saya dan mengajak mereka berbicara

5. Mendengarkan kata hati sendiri

Kelima hal itu muncul spontan dalam pikiran saya pada waktu itu. Oleh karena itu, saya merasakan memang kerumunan itu selalu punya potensi buruk. Meskipun demikian, saya percaya bahwa setiap orang punya feeling tertentu.

Ya, ada kata hati yang perlu didengar pada saat berada di kerumunan. Saya mengikuti itu tanpa harus larut dalam keadaan yang saya tidak tahu aman atau punya potensi bahaya.

Oleh karena besarnya potensi bahaya ketika orang berada di dalam kerumunan, maka saya pikir sebaiknya dalam setiap momen kerumunan perlu adanya beberapa hal ini:

1. Setiap orang belajar mengendalikan diri

2. Setiap acara yang mengumpulkan banyak orang, perlu ada pengendali massa yang bisa didengar oleh semua orang

3. Setiap perkumpulan besar orang perlu ada tata tertib yang harus disiapkan oleh panitia

4. Perlu ada penjagaan dan pemeriksaan di setiap pintu masuk terkait minuman beralkohol yang boleh dan tidak boleh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun