Pluralitas wajah dan warna kulit memang ada di sana, namun orang jangan lupa bahwa mereka ternyata bisa berbicara dalam satu bahasa, yakni bahasa Indonesia.
Itu semua adalah kenyataan bangsa kita, yang terkadang tidak disadari dan tidak dipromosikan bersamaan dengan perkembangan bahasa Indonesia itu sendiri. Ada rupa-rupa wajah dan berjuta-juta manusia yang berbicara bahasa Indonesia, bukankah itu adalah suatu keajaiban?
Negeriku indah dan bahasaku ajaib, bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu manusia dengan aneka wajah. Itulah simbol dari penghuni bumi ini. Indonesia barangkali adalah miniatur dari dunia itu sendiri. Dunia dengan aneka wajah, tetapi bisa berbicara bahasa Indonesia. Mungkin pula itu adalah kenyataan Indonesia di masa depan.
Coba bayangkan dari sekian banyak penduduk Indonesia yang menggunakan media sosial ini berhenti total seminggu menulis, maka mungkin google akan kesepian dan menjerit di manakah mereka semua.
Tanpa disadari populasi penduduk itu ternyata mempengaruhi ruang online dan pengguna ruang online setiap hari itu adalah sebanding dengan jumlah 3 / 4 penduduk Indonesia seluruhnya dan semuanya menggunakan bahasa Indonesia.
Pada prinsipnya, saya ingin mengajak semua pembaca supaya semakin mencintai bahasa Indonesia dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai sumber penghasilan anak bangsa dengan rasa dan gengsi sebagai warga negara Indonesia. Aku cinta bahasa Indonesia.
Salam berbagi, ino, 30.10.2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H