Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

3 Alasan Mengapa Bayangan Pasangan Ganjar-Jokowi Bikin yang Lain Ketar-ketir

6 Oktober 2022   04:25 Diperbarui: 6 Oktober 2022   04:27 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Alasan mengapa bayangan pasangan Ganjar-Jokowi bikin yang lain ketar ketir | Dokumen diambil dari merdeka.com

Siapa yang menjunjung tinggi Pancasila, UUD 1945 dan keberagaman di Indonesia pasti akan menang di Pilpres 2024.

Prediksi usungan capres dan cawapres saat ini masih diambang ramalan. Oleh karena itu, prediksi tentang pasangan paling berpeluang di Pilpres 2024 nanti bisa saja jadi polemik yang belum berakhir.

Penulis-penulis Kompasiana telah menyoroti aneka prediksi dengan cita rasa dan selera publik yang berbeda-beda.

Semuanya wajar-wajar saja. Pada ujung pena penulis tercoret gagasan, analisis, prediksi, bahkan fiksi.

Nah dalam bingkai kebebasan pendapat itulah, saya coba melukis bingkai rasa, dari gema suara-suara khalayak ramai yang kini berdesis, lalu kembali hening bersamaan dengan tamparan aneka krisis global saat ini.

Ada 3 alasan mengapa pasangan Ganjar - Jokowi paling berpotensi menang di pilpres 2024 nanti.

1. Ketokohan Jokowi masih dirindukan oleh sebagian besar rakyat Indonesia saat ini

Cerita tentang kunjungan Jokowi ke seluruh pelosok tanah air ini tetap membekas di hati rakyat Indonesia. 

Kunjungan dan spontanitasnya menyapa masyarakat tanpa jalur portokuler resmi itu ternyata merupakan selera zaman ini. 

Gambaran dan konsep pemimpin tidak lagi cukup soal definisi dan gambaran konstitusional, tetapi soal terjawabnya kerinduan masyarakat bawah saat ini. 

Mereka rindu kedekatan tanpa batas dengan pemimpin mereka.

Masyarakat bawah rindu memegang tangan dan berdialog lucu dengan pemimpin mereka. 

Orang nomor satu di negeri ini dalam bayangan masyarakat bawah adalah orang pertama yang bisa diajak bicara, dia yang bisa menyapa dan bergandeng tangan mesra dengan siapa saja. 

2. Ketokohan Ganjar pun ternyata tidak jauh berbeda dengan Jokowi 

Ganjar Pranowo adalah orang Jawa yang namanya juga akrab sampai ke desa-desa. Ganjar disebut dalam satu bayangan dan juga harapan tentang pemimpin masa depan Indonesia. 

Ganjar bukan saja soal gayanya yang menyentuh dinding media sosial dan kaum muda, tetapi Ganjar turun ke pasar dan jalan. 

Ganjar telah tinggalkan jejak digital peduli masyarakat bawah. Sebuah simbol ketokohan yang pernah ada dalam sejarah Jokowi pada masanya. 

Beragam narasi terbaca publik Indonesia bahwa Ganjar punya rekam jejak, bersih dan mulai dilirik publik Indonesia. 

Nama Ganjar Pranowo akan menjadi nama bersejarah untuk Indonesia. Ganjar bisa menjadi pemimpin yang tenang, tetapi tegas. 

Ganjar tak sekadar umbar janji manis, tapi Ganjar perlahan-lahan menarik hati generasi muda Indonesia sudah sejak lama hingga kini. 

3. Pendukung capres dan cawapres anti Radikalisme akan menjadi favorit sebagian besar masyarakat Indonesia 

Prediksi dan analisis publik Indonesia pada puncaknya akan sampai pada pertanyaan, seperti apa kedekatan capres dan cawapres terkait ormas radikalis di Indonesia. 

Jangan anggap sepele terkait hal ini. Surya, Afganistan telah babak belur karena rambatan virus radikalisme itu di sana. Akankah Indonesia mau dibawa ke sana? 

Oleh karena itu, mata publik Indonesia pasti akan melihat hubungan capres dan cawapres terkait tema radikalisme. 

Sekurang-kurangnya seberapa besar pandangan dan pendapat (Meinung) mereka tentang isu-isu radikalisme saat ini. 

Pada prinsipnya pemimpin ideal untuk Indonesia adalah dia yang punya wawasan kebangsaan dengan aksen mempertahankan Pancasila dan UUD 1945, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan dan pluralitas bangsa ini. 

Tentu saja idealnya adalah pemimpin yang berani melawan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). 

Tekanan perspektif capres dan cawapres semestinya terarah kepada kemajuan dan kemandirian ekonomi bangsa ini di tengah situasi krisis perang Rusia-Ukraine saat ini.

Jika tanpa ada perspektif dan solusi-solusi kreatif, maka bangsa ini akan benar-benar mengalami krisis parah. Oleh karena itu, wawasan dan gagasan capres dan cawapres perlu jelas terlihat dipresentasikan kepada publik. 

Nah, dalam hal ini kehadiran partai politik pendukung capres dan cawapres itu sangat menentukan. Mengapa? 

Hal ini karena pemimpin dari partai-partai besar tentu punya rekam jejak masing-masing. 

Rekam jejak pemimpin dari partai tertentu akan menjadi referensi publik Indonesia terkait kepercayaan mereka. 

Sementara ini sangat jelas bahwa PDI dan partai koalisinya akan merenggut kepercayaan paling besar. Meskipun demikian, poin ini bisa saja menjadi lain, kalau saja PDIP salah menentukan capres dan cawapres nanti. 

Momen penentuan capres dan cawapres 2024 adalah momen transisi, yang bisa berdampak baik untuk kedepannya dan bisa juga untuk berdampak pada perpecahan di tubuh internal Partai. 

Saya membayangkan betapa pasangan Ganjar-Jokowi akan memperoleh peluang emas nantinya, jika memang Ganjar-Jokowi diusung PDI dan koalisi-koalisinya nanti. 

Salam berbagi, ino, 6 Oktober 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun