Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Artikel Utama

Mungkinkah Belajar dari Jerman untuk Atasi Polemik Air Galon di Indonesia?

25 September 2022   03:20 Diperbarui: 29 September 2022   15:04 1579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mungkinkah Belajar dari Jerman untuk atasi polemik air minum di Indonesia | Dokumen pribadi oleh Ino

Air bersih, harus dijaga dan dilindungi pemerintah untuk masyarakat seluruhnya secara adil dan merata. Keadilan itu harus juga berkaitan dengan konsumsi air bersih yang merata di seluruh negeri ini | Ino Sigaze

Diskusi, polemik dan debat seputar air minum dengan kemasan galon yang terkontaminasi kandungan Bisphenol-A (BPA) tentu saja akan menuai anekaragam pandangan.

Polemik itu sekali lagi sangat aktual tidak saja terfokus pada kenyataan di Jakarta, tetapi juga bisa membias pada kenyataan umum terkait air bersih di Indonesia umumnya.

Tulisan ini menyoroti konteks lebih umum terkait air bersih untuk konsumsi masyarakat umumnya setiap hari di Indonesia sambil belajar dari Jerman. 

Air bersih tentu saja merupakan kebutuhan pokok yang menempati posisi sangat sentral bagi kehidupan manusia.

Meskipun demikian, terlihat sekali konsep dan perhatian pemerintah terhadap air bersih rupanya belum serius. Oleh karena itu, terkait kontaminasi kandungan Bisphenol-A (BPA) sangat mungkin bukan hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di tempat lainnya.

Pengalaman pribadi tentang air galon di Flores

Saya masih ingat beberapa waktu lalu selama dua bulan di Flores, Indonesia. Setiap kali saya bertamu di rumah teman saya dan meminum air galon, saya terkena batuk dan flu.

Terasa sangat aneh, padahal saya sebenarnya di Eropa misalnya sudah 3 tahun tidak pernah terkena flu. Saya menduga kemungkinan besar faktor yang menjadi penyebabnya adalah dari air yang terkontaminasi itu dan bisa saja air tidak bersih.

Hal yang menarik lagi bahwa di kampung saya ada beberapa orangtua yang menolak minum air aqua gelas dan air galon, tetapi lebih memilih air minum asli yang sudah dimasak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun