Bahkan air dari kran air di mana saja bisa diminum mentah, karena air itu seluruhnya sudah dijamin kebersihannya. Sementara itu, masih ada juga air yang dijual dengan menggunakan botol plastik.
Meskipun demikian, setelah saya selidiki ternyata ada tulisan-tulisan penting terkait kualitas air itu sendiri. Sebagai contoh air yang biasa saya minum adalah air Elisabethen Quelle atau mata air Elisabeth.
Pada botol air Elisabeth ada tulisan yang menarik seperti: Pur atau murni, lalu Natrium arm atau kadar natrium yang rendah. Pada botol itu dilengkapi dengan nomor untuk pertanyaan dan saran (Fragen und Anregungen).Â
Ada pula tulisan lain seperti: Bio Qualität, für Babynahrung geeignet atau kualitas organik yang cocok juga untuk dikonsumsi bayi. Tulisan lain yang sangat penting adalah Institut Fresenius, Regelmäßige Qualitätskontrolle kontrol kualitas regular dengan kelasnya premium.
Kontrol kualitas air secara teratur
Berkaitan dengan kontrol kualitas air di Jerman tidak bisa diragukan lagi. Pokoknya tahu saja air di mana yang keluar dari kran itu pasti bisa juga untuk diminum.Â
Sebagai orang Indonesia rasanya risih kalau air dari kran air di kamar mandi WC itu bisa diminum, tetapi di Jerman itu sangat normal. Bukan hanya di Toilet, tetapi di pinggir jalan saja di mana ada kran air, maka air itu bisa juga diminum mentah.
Nah, pertanyaannya, kapan Indonesia punya komitmen seperti itu atau sekurang-kurangnya dinas kesehatan dan urusan penyediaan air minum punya perhatian khusus terkait kebersihan air minum bagi seluruh masyarakat.
Terasa sekali, soal kebersihan dan kelayakan air minum masih jauh dari perhatian pemerintah mulai dari pusat sampai ke desa-desa di pelosok tanah air ini.
Oleh karena itu, sorotan tema tentang polemik air galon yang terkontaminasi kandungan Bisphenol-A (BPA) perlu dijadikan kesempatan evaluasi untuk melihat secara luas lagi, bagaimana kesadaran tentang pentingnya air bersih bagi kehidupan manusia sehari-hari.
Salam berbagi, ino, 25.09.2022.