Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

New World Artikel Utama

Fenomena Bjorka dan Tantangan Perlindungan Data di Negara Berkembang

17 September 2022   12:08 Diperbarui: 19 September 2022   17:43 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena Bjorka dan tantangan perlindungan data di negara berkembang | Dokumen pribadi oleh Ino

Anak bangsa yang punya kemampuan khusus itu pasti punya keinginan besar untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam hal bisa meretas kode-kode privat dari tokoh-tokoh penting.

Oleh karena itu, mungkin melalui fenomena Bjorka itu, pemerintah perlu buka mata dan berpikir tentang peluang lapangan pekerjaan bagi mereka yang dilindungi undang-undang.

Dengan demikian kemampuan mereka itu bisa diarahkan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan negara dan bangsa kita dan supaya mereka tidak mengacaukan semua sistem yang ada.

5. Kapan Indonesia bisa punya google sendiri?

Fenomena Bjorka menyisakan pertanyaan, kapan anak bangsa ini bisa menciptakan sendiri instrumen pengganti google. Kapan warga Indonesia bisa menciptakan media sosial yang bisa melepas ketergantungan 260 juta manusia itu dari media asing.

Kalau China sudah bisa, mengapa kita belum bisa? Ayo temukan orang yang punya kemampuan seperti "Bjorka" (bukan dalam moralnya) atau seperti Googlenya Indonesia" pasti namamu dikenang selamanya dan pasti menjadi orang terkaya di Indonesia. Asal tidak dengan moral yang buruk, tetapi dengan menggunakan kemampuan diri untuk kemajuan ilmu pengetahuan tanpa merusak hak privat orang lain. 

Saya percaya bahwa anak Indonesia bisa menciptakan itu dalam beberapa tahun yang akan datang ini. Itu cuma prediksi yang bisa saja terjadi, jika usaha-usaha seperti itu didukung oleh pemerintah dengan aksen moralitas yang kuat. 

Ingat sanksi terkait perang Rusia dan Ukraina beberapa waktu lalu termasuk juga memblokir jaringan sosial ciptaan USA. Nah, hal itu tidak berpengaruh karena Rusia bekerja sama dengan China yang sudah siap menggantikan google. 

Kenyataan ini, bagi saya adalah tantangan bagi anak bangsa Indonesia supaya tidak telat mikir (telmi), tetapi merangkul Bjorka kita dan mulai menciptakan pertahanan baru di bidang media sosial, metaverse dan dunia jaringan internet yang dilengkapi dengan pemahaman yang benar tentang kode etik dan sopan santun serta menghormati hak privat orang lain.

Fenomena Bjorka memang pahit, namun lihatlah dengan kritis sisi lain yang menantang kita untuk sebuah kemandirian baru di dunia Metaverse. Identitas bangsa saat ini bukan cuma soal ekonomi, tetapi soal kode-kode dan sistem perlindungan identitas pribadi setiap warga negara ini.

Salam berbagi, ino, 17.09.2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun