Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

4 Faktor Penentu Mentalitas Frugal Living di Jerman

10 Juli 2022   04:02 Diperbarui: 10 Juli 2022   11:49 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi decluttering atau menyingkirkan barang-barang yang sudah tidak dibutuhkan sebagai bagian dari gaya hidup minimalis. Sumber: Shutterstock/Andrey_Popov via Kompas.com

Generasi yang pernah mengalami perang  masih bercerita tentang sebuah roti yang dibagikan untuk beberapa orang. Nah, dari situ saya melihat bahwa  pengalaman dan latar belakang sejarah suatu bangsa ternyata juga bisa membentuk mentalitas manusianya.

Frugal living ternyata bisa karena pilihan hidup, bisa juga karena gaya hidup orang-orang di sekitar kita dan juga bisa saja terbentuk karena konsep tentang uang dan sikap terhadap bahan makanan.

Memiliki perspektif yang baik tentang uang, hidup, makanan, pakaian, tentang kebersihan tentu sangat menentukan frugal living seseorang.

Salam berbagi, ino, 10 Juli 2022. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun