Saya mendekati guru itu dan bertanya juga kepada teman-teman saya, apakah saya boleh memberikan hasil karya lukisan tangan saya kepadanya. Katanya dengan senang hati.
Oleh karena itu, setelah selesai acara itu, saya memberikannya gambar hasil lukisan tangan saya kepadanya. Tidak diduga bahwa gambar itu tidak bawa ke rumahnya, tetapi gambar hasil lukisan itu dipajangkan pada dinding ruang guru pada kampus itu.
Saat mendengar informasi itu, hati saya merasa senang luar biasa. Saya bahagia karena merasa bahwa karya tangan saya dihormati.Â
Dari pengalaman ini dan terkait dengan tema memberikan hadiah kepada guru, saya pikirkan kalau orangtua atau siswa perlu memperhatikan hal ini:
- Wujud dari hadiah itu sebaiknya bukan uang, supaya tidak dianggap sebagai sogokan
- Apakah hadiah itu disetujui oleh orang lain atau siswa lain?
- Hadiah boleh-boleh saja, asal dari karya tangan cuma seperti lukisan, gambar dan hal-hal kecil lainnya yang punya daya inspirasi untuk kepedulian pada lingkungan dan alam.
Tiga hal itu sangat penting untuk menghindari kecemburuan sosial dan juga persaingan yang tidak perlu. Tentu sangat disayangkan bagi keluarga yang tidak mampu dan tidak sanggup memberikan hadiah.
Efek dari hadiah itu adalah menarik perhatian khusus dari guru. Oleh karena itu, tidak baik kalau orangtua memberikan hadiah kepada guru dengan maksud agar anaknya lebih diperhatikan dari anak yang lainnya.
Tentu saja, guru mestinya punya sikap batin sendiri untuk lebih berhati-hati menerima hadiah dari orangtua.Â
Saya pikir kalau cuma sebuah lukisan karya tangan dari anak mereka, mungkin tidak terlalu punya efek buruk.
Tapi bagaimana dengan orang tua yang kaya, bisa memberikan hadiah motor dan mobil misalnya atau bisa memberikan uang yang banyak sekali, saya kira itu tentu saja berdampak buruk untuk iklim pendidikan anak di sekolah.
Iklim pendidikan yang adil dan merata tentu saja akan terganggu dengan sendiri. Saya masih ingat pernah dalam suatu kesempatan testing masuk sekolah, orangtua memberikan hadiah uang dengan menaruh sejumlah uang dengan amplop yang dibungkus rapi pada samping pintu kamar saya.