2. Efek pengalihan isu; fokus kerja lebih penting daripada gadang-gadang capres dan cawapres 2024
Barometer dan tensi politik tanah air saat ini memang selalu hangat dengan gadang-gadang capres dan cawapres. Tidak kalah sibuknya juga para anggota kabinet Jokowi sekarang ikut-ikutan juga sibuk dengan gadang-gadang itu.
Bisa saja oleh karena gadang-gadang itu, maka perhatian untuk fokus bekerja menjadi terabaikan atau bisa saja tidak maksimal. Ya, kalau memang demikian, sebaiknya sekalian saja ke lapangan bebas supaya lebih siap dan tanpa mengabaikan tugas utama.
Reshuffle kabinet Jokowi yang direncanakan sesuai isu besok nanti, bisa saja menjadi satu momen kejutan politik supaya para menteri harus fokus pada kinerjanya.Â
Gadang-gadang melalui berbagai survei itu tidak akan meningkatkan pencapaian kabinet Jokowi saat ini, oleh karena sangat pantas dan harus diterima bagi para menteri yang terkena reshuffle nanti.
Legowo menerima tanpa ada kebencian dan antipati bisa menjadi model dari sikap negarawan yang baik, bahwa ternyata masih ada orang lain yang lebih baik dan peluang bagi orang lain juga untuk membuktikan komitmen kerja berkualitas yang dimilikinya.
3. Efek pendidikan bagi anak bangsa
Reshuffle kabinet Jokowi perlu dilihat secara positif dari beberapa sudut pandang. Sorotan efek positifnya jelas menyentuh dimensi pendidikan anak bangsa dan sportifitas sebagai anak bangsa.
Reshuffle kabinet Jokowi merupakan sebuah indikasi dari sistem pemerintah yang bersih dari nepotisme dan kolusi. Jika kerjanya tidak benar dan tidak menunjukkan progres yang menjanjikan Indonesia maju, ya mengapa harus dipertahankan.
Koalisi politik boleh-boleh saja, tetapi kualitas pribadi seorang menteri harus menjadi standar yang dituntut dan dipersiapkan oleh partai-partai terkait kader-kadernya.
Oleh karena itu, reshuffle kabinet Jokowi lebih merupakan terapi edukatif bagi anak bangsa ini untuk mengedepankan kerja bersih dan kerja cerdas tanpa kompromi yang dangkal (oberflchlich).