Tulisan ini berkaitan dengan keunikan perayaan Kamis Putih di Jerman. Â Unik bukan saja soal nama Kamis Putih dalam bahasa Jerman itu sendiri, tetapi juga soal ritual pada hari itu. Ada beberapa pertanyaan yang penting terkait Kamis Putih di Jerman:
Apa yang dimaksud dengan Kamis Putih? Adat dan ritual apa yang terjadi pada hari Kamis Putih? Apa yang bisa dimakan pada Kamis Putih ? Apakah orang harus bekerja hari itu?Â
Kamis Putih selalu dirayakan pada hari Kamis sebelum Paskah dan tahun ini Kamis Putih jatuh pada tanggal 14 April 2022. Istilah liturgi yang dikenal adalah Feria quinta in coena Domini atau hari kelima  pada perjamuan Tuhan (bdk. wikipedia.org)
Perayaan Kamis Putih memiliki arti yang sangat penting karena berkaitan dengan hari memperingati  Perjamuan Terakhir dan kata-kata penetapan Yesus yang dikutip secara alkitabiah (verba institusiis).Â
Dasar biblis yang merujuk kepada penetapan Ekaristi itu yakni Matius 26:26-28; Markus 14:22-26; Lukas 22: 19-20; dan Surat kepada jemaat Korintus 11: 23-26.
Apa yang terjadi pada Kamis Putih dan mengapa orang Katolik merayakannya?
Paskah adalah pesta tertinggi di tahun gereja dan Kamis Putih menandai awal dari tiga hari suci penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus. Orang-orang Kristen di seluruh dunia memperingati Yesus dan merayakan kemenangan hidup atas kematian.Â
Kamis Putih memperingati perjamuan terakhir Yesus . Yesus makan bersama kedua belas murid-Nya sebelum Yudas Iskariot mengkhianatinya. Malam itu Yesus berbagi roti dan anggur dengan mereka dan membasuh kaki mereka.
Bisa dikatakan malam itu menjadi malam terakhir bagi Yesus secara bebas menjamu para murid-Nya. Hal ini karena pada malam harinya, Ia ditangkap oleh para serdadu.
Mengapa hari itu disebut Gründonnerstag (Kamis Hijau)?
Bagaimana Kamis Putih mendapatkan namanya tidak pasti. Ada beberapa teori untuk ini:
Teori pertama, salah satunya kembali ke kata Latin " dies viridium."Kata "dies viridium" secara harafiah diterjemahkan " Tag der Grünen atau hari yang hijau".  Pada Abad Pertengahan, istilah dies viridium adalah julukan yang diberikan kepada para peniten yang setelah Masa Prapaskah dan Dekrit Pertobatan Gereja, diizinkan kembali ke gereja pada hari Kamis sebelum Jumat Agung.Â
Hijau berarti segar dan diperbarui, sebagai ungkapan tentang pertobatan dan sikap mau kembali kepada persekutuan Gereja.
Kata dies veridium itu diterjemahkan ke dalam kata bahasa Jerman di abad pertengahan "gronen atau grinan" Oleh karena itu, sampai sekarang orang Jerman menyebut Kamis Putih sebagai Gründonnerstag.
Teori kedua, pada Kamis Putih ada kebiasaan makan sayuran hijau dan rempah- rempah . Oleh karena itu kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia sebenarnya bukan Kamis Putih, tetapi Kamis Hijau. (Gründonnerstag).
Jadi, sebetan Kamis Hijau itu berkaitan dengan kebiasaan dan budaya orang Jerman yang sudah sejak lama makan sayuran hijau pada Kamis Putih itu. Oleh karena warisan budaya itulah, maka mereka menyebutnya Kamis Putih dengan nama Gründonnerstag atau Kamis Hijau.
Bisakah umat Katolik makan daging pada Kamis Putih?
Umat Katolik dan Protestan di gereja-gereja sangat khusyuk pada hari Gründonnerstag berdoa. Di beberapa komunitas Katolik, ritual membasuh kaki adalah bagian penting dari kebaktian yang terjadi di gereja.
Selain itu, salah satu kebiasaan paling terkenal pada Kamis Putih adalah memasak makanan hijau. Secara tradisional, aturan puasa yang ketat dipatuhi selama Pekan Suci . Merupakan kebiasaan untuk tidak makan daging selama periode ini.Â
Hidangan yang sering disajikan antara lain: Bayam dengan telur rebus atau telur goreng. Sayuran hijau seperti kubis atau selada. Saus hijau dan beberapa saus khas lainnya, dimana setidaknya ada tujuh bumbu ada di sana.
Akan tetapi dalam perkembangan, sebutan tetap sama, tetapi kebiasaan makan sayur hijau itu hanya berlaku untuk sebagian orang saja. Bahkan pada hari Kamis Putih, orang bisa makan daging seperti biasa, kecuali pada hari Jumat Agung.
 Aturan petani di sekitar Kamis Putih
Beberapa aturan pertanian dan cuaca terjalin di sekitar Paskah dan Gründonnerstag. Jika terjadi Hujan di hari Kamis dan Jumat Agung, maka itu berarti jarang menuai berkah.
Sebagian orang Jerman dalam perjalanan sejarah meyakini bahwa jika Kamis Putih berwarna putih, maka musim panas pasti akan menjadi sangat panas.
Kamis Putih dan Janji Imamat
Perayaan Kamis Putih adalah perayaan khusus untuk para imam. Pada kesempatan itu para imam merenungkan kembali imamat sucinya. Di beberapa tempat pada hari ini, para imam bisa saja membaharui kembali janji imamat mereka.
Tidak heran pada hari ini ada banyak yang mengucapkan selamat kepada para imam. Hal ini karena perjamuan terakhir yang dilakukan Yesus bersama pada murid-Nya dahulu bukan hanya sebagai suatu peristiwa masa lampau (Vergangenheit), tetapi juga dalam iman dilihat sebagai suatu kekinian (Gegenwart) dan juga untuk masa depan (Zukunft).
Terasa sekali tekanan refleksi itu, secara khusus pada pagi hari ini saya mengikuti doa vigili pagi yang disiapkan secara khusus dengan ritus yang tua diwariskan sejak dulu kala di sebuah biara tua.
Di sana ada madah, ada antifon, ada mazmur yang dinyanyikan, tetapi bagi saya, hal itu sangat istimewa dan belum pernah terdengar di Indonesia. Apalagi ada lagu ratapan yang dinyanyikan secara khidmat.
Tridum atau doa berturut-turut tiga hari ini dilakukan secara khusus dan bahkan dihadiri oleh umat lainnya. Ya, bukan saja soal makan sayur hijau, tetapi menyiapkan batin agar bisa lebih hijau (punya harapan) ada di sana.
Tidak hanya itu, perayaan Kamis Putih pada prinsipnya adalah perayaan kasih. Yesus memberikan diri-Nya untuk Gereja dulu, sekarang dan masa yang akan datang.
Apakah Kamis Putih merupakan hari libur nasional di Jerman?
Pertanyaan terkait hari libur pada hari Kamis memang sering terdengar. Akan tetapi, tidak peduli apakah itu Mainz, Trier dan kota-kota lainnya yang adalah mayoritas umat Katolik, Kamis Putih bukanlah hari libur umum di mana pun di Jerman.Â
Bagi karyawan, hari ini biasanya berarti: mereka bekerja seperti biasa. Oleh karena itu, toko dan kantor biasanya buka seperti biasa. Hari besar yang dirayakan umat Katolik, namun tidak dikecualikan untuk para pekerja merasakan liburan nasional.
Demikian beberapa catatan terkait perbedaan nama Kamis Putih, yang tidak hanya melekat pada tradisi, tetapi juga berkaitan dengan budaya Jerman itu sendiri.
Budaya dan kebiasaan mereka membentuk nama dan istilah dengan tekanan refleksi dan arti yang berbeda pula. Sekalipun demikian, inti dasar dan pesan utama dari perayaan Kamis Putih tetap sama, yakni tentang kasih Tuhan yang dinyatakan dalam dan melalui Ekaristi.Â
Ekaristi yang selalu menjadi pegangan dan kekuatan umat Katolik, bahkan dipegang sebagai puncak kehidupan mereka. Dalam dan melalui Ekaristi itu, seorang imam bertindak sebagai Kristus yang nyata. (In persona Christi).
Salam berbagi, ino, 14.04.2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H