Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cara Mengetahui Anak Didik Terpapar Pornografi dan Prinsip Pendampingannya

13 April 2022   14:37 Diperbarui: 20 April 2022   15:06 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi peserta didik. Sumber: Unsplash/Taylor-Wilcox 

Pendampingan pribadi untuk anak didik yang terpapar pornografi itu sangat penting menjadi program prioritas sekolah. Tenaga bimbingan pendampingan (BP) perlu melakukannya dengan rasa hormat dan penuh cinta.

Tema pornografi memang sejak lama sudah menjadi topik pembicaraan yang aktual khususnya dalam konteks anak-anak dan juga berkaitan langsung dengan pendidikan. 

Pada tahun 2006 saya pernah menjadi guru pada sebuah lembaga pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada tahun itu, penggunaan HP masih sangat terbatas. 

Apalagi HP Android, waktu itu belum ada. Tidak hanya itu, izinan bagi anak-anak menggunakan HP secara bebas hampir tidak bisa dimungkinkan selama waktu sekolah. 

Meskipun demikian, pornografi itu tidak saja bahwa karena kemajuan teknologi komunikasi, tetapi bahwa fenomena itu muncul sesuai dengan perkembangan zamannya. 

Pada zaman itu fenomena anak-anak didik terpapar pornografi tampak dalam bentuk yang lain. Nah, bagaimana cara mengenal anak-anak didik yang terpapar pornografi? 

Berikut ini ada beberapa gejala yang pernah menjadi bukti eksperimen saya pada tahun 2006:

1. Mengamati keadaan fisik anak didik

Anak didik yang kurus dan pucat bisa jadi anak yang tidak sehat. Mengapa tidak sehat? Apakah anak itu kurang makanan bergizi, ya tentu tidak. Apalagi dalam konteks anak-anak yang tinggal di Asrama. 

Kenyataan anak-anak didik yang berwajah pucat itu perlu diselidiki lebih lanjut. Apa penyebabnya? Kenyataan wajah pucat itu sangat mungkin berdampak pada gejala berikutnya. Pucat itu bisa karena kurang tidur. Waktu itu dipakai untuk melihat gambar-gambar porno.

2. Sering tertidur selama pelajaran

Ada keluhan yang sama hampir oleh teman guru bahwa beberapa anak selalu saja tertidur di kelas. Wajah sudah pucat, lalu tertidur, ya apa yang bisa diharapkan? 

Jika ditanya oleh guru-guru, maka anak siswa itu akan berubah jadi sakit dan meminta istirahat di kamar sendiri. Nah, pada hal seperti itu, jangan lupa untuk terus memperhatikan, apa yang dilakukan mereka pada saat sendiri di kamar asrama misalnya. 

Hubungannya ternyata sama, anak-anak bisa berpura-pura sakit untuk menghindari konfrontasi pertanyaan dari pra guru di satu sisi, dan bisa menikmati waktu sendirinya pada sisi lainnya.

3. Cara tidur yang aneh

Anak-anak yang terpapar pornografi biasanya punya cara tidur yang aneh. Mereka menutup tubuh mereka dengan selimut tebal, namun mereka menyalakan senter kecil di dalamnya, sambil membawa buku bacaan. 

Alasan mulia bahwa mereka adalah anak yang kecanduan baca. Nah, jangan cepat percaya, cobalah periksa ada apa dibalik lembaran buku bacaan itu. 

Ya, buku bacaan Harry Potter itu seakan menjadi teman baik yang dipakai untuk menyembunyikan gambar porno. Aneh sekali, tetapi itu cerita nyata. Sebuah kenyataan yang mungkin jauh dari cara pikir manusia dewasa saat itu. 

4. Fenomena terlambat masuk kelas

Siswa yang terlambat masuk kelas perlu diamati lebih lanjut. Perhatikan lima menit sebelum lonceng berbunyi anak yang sering terlambat itu berjalan ke arah mana. 

Nah, penelitian kecil pada tahun 2006 membuktikan bahwa waktu 5 menit sebelum kegiatan belajar mengajar itu mulai, siswa yang terpapar pornografi akan berusaha memenuhi keinginannya dengan mencari tempat aman dan tersembunyi. 

Tempat-tempat itu antara lain, di aula tempat olahraga, di gudang tempat simpan matras, dan tempat toilet umum sekolah. 

Di sanalah tempat-tempat strategis siswa yang terpapar pornografi mengeluarkan gambar porno dari dompet mereka dan menikmatinya beberapa menit. 

Operasi kecil tangkap tangan pada masa itu menyakinkan saya bahwa pada masa itu ternyata pornografi ada hubungannya dengan kesendirian, kesehatan dan kedisiplinan. 

Ilustrasi tentang cara mengetahui anak didik terpapar pornografi dan prinsip penanganannya | Dokumen diambil dari: bandungside.com
Ilustrasi tentang cara mengetahui anak didik terpapar pornografi dan prinsip penanganannya | Dokumen diambil dari: bandungside.com

Terpapar pornografi dan hambatan kecerdasan intelektual

Sangat jelas bahwa berdasarkan pengamatan pada masa itu, siswa yang terpapar pornografi akan terhambat secara psikis. Bahkan kecerdasan intelektual mereka akan juga terhambat. Mengapa bisa terjadi seperti itu? 

Pengamatan kecil saya pada beberapa anak yang terpapar pornografi pada masa itu ternyata mereka punya gejala psikis yang hampir sama. Gejala-gejala yang bisa dilihat seperti ini: 

a. Anak yang terpapar pornografi sering punya pikiran yang mengambang, terkadang seperti blang pikiran mereka. 

b. Anak yang kecanduan pornografi selalu mudah jatuh ke fantasi yang berlebihan. Oleh karena itu, terlihat seperti cuma badannya ada di kelas, tetapi pikirannya sudah di gudang bersama gambar porno yang dimilikinya. 

c. Anak yang terpapar pornografi akan sulit berteman dengan yang lainnya dan juga sulit menjadi lebih terbuka. Hal ini bisa saja karena sikap hati-hati yang dimilikinya. Dia tahu bahwa pornografi itu dilarang untuknya, dan pada sisi yang lain, ia sendiri tidak bisa menolaknya. 

Ia bahkan menyembunyikan gambar-gambar itu dan berusaha supaya tidak diketahui teman-temannya. Nah, hal seperti itu bisa sangat menghambat perkembangan mental, psikis dan spiritual anak didik. 

Upaya pendampingan anak yang terpapar pornografi

Ada beberapa hal yang ditempuh pada masa itu: 

1. Memberikan peringatan pertama dan terakhir kepada siswa itu yang terpapar pornografi 

Peringatan keras dengan konsekuensi yang jelas, jika masih dilakukan, maka akan naik statusnya ke sidang para guru. Secara pribadi saya pada masa itu mau berjuang secara pribadi untuk menolong anak-anak itu tanpa langsung dibawa ke sidang para guru. 

2. Refleksi tertulis 

Saya meminta mereka menuliskan refleksi kecil terkait apa yang dilakukannya dengan target bagaimana pornografi di matanya sendiri. Mana sisi baik dan mana sisi negatifnya. Apa pengaruhnya untuk dirinya sendiri dan masa depannya. 

3. Tulisan niat baik mereka berupa komitmen

Komitmen mereka itu beragam, yakni seperti mau berubah menjadi anak yang aktif di kelas, mau disiplin waktu masuk kelas, lalu tidak lagi tidur larut malam dan tidak akan mengantuk di kelas selama pelajaran. 

4. Membangun hubungan pendampingan yang intensif dengan anak-anak yang terpapar pornografi

Saya merasakan bahwa anak-anak itu memang perlu ditolong. Mereka perlu diberikan perhatian dan pendampingan secara lebih intensif. 

Dalam pendampingan pribadi saya pada masa itu, terlihat ada perubahan yang nyata seperti lebih sehat, lebih adaptif dengan yang lainnya, dan lebih disiplin. Tip, temuan dan metode penanganan ini bisa saja relevan untuk konteks sekolah-sekolah dan juga asrama.

Saat ini bisa saja sudah lain sekali situasi dan tantangannya, meskipun demikian, sangat mungkin bahwa perhatian dan pendampingan intensif untuk anak-anak yang terpapar pornografi perlu menjadi perhatian yang serius sebelum berdampak fatal pada problem psikis anak-anak didik. 

Pornografi dan prinsip kerahasiaan penanganannya

Ya, pendidikan seksualitas di sekolah barangkali perlu mendapat perhatian para guru dan bukan menjadikan seksualitas sebagai tema yang tabu. Hal yang tabu barangkali adalah membiarkan anak-anak didik berjalan sendiri mengalami dan mempelajari itu semua secara bebas dan transparan bersama dengan kebebasan informasi saat ini. 

Ilustrasi tentang pendampingan pribadi guru pada anak yang terpapar pornografi | Dokumen diambil dari: orami.co.id
Ilustrasi tentang pendampingan pribadi guru pada anak yang terpapar pornografi | Dokumen diambil dari: orami.co.id

Hal tabu lain sebetulnya terlalu cepat menghakimi anak didik dengan urusan sidang yang merujuk pada keputusan pemberian sanksi-sanksi, daripada urusan pendampingan pribadi yang intensif. 

Ada dimensi yang penting bahwa anak yang terpapar pornografi tidak mau mereka diketahui oleh teman-teman yang lain. Bahkan itu seperti aib yang paling memalukan. Oleh karena itu, maka pendampingan pribadi dengan prinsip menjaga kerahasiaan mereka itu sangat penting. 

Prinsip kerahasiaan keadaan pribadi mereka itu yang menjadikan mereka bisa menaruh percaya dan terbuka untuk proses perubahan tanpa menjadi malu dan direndahkan teman-teman mereka.

Demikian beberapa fenomena anak didik terpapar pornografi di zaman belum punya banyak HP Android, tentu bahaya dan fenomena anak didik terpapar pornografi saat ini sudah berbeda sekali. Namun, bisa saja dampak, gejalanya dan pendekatan dan proses penanganannya bisa saja sama. 

Anak didik yang terpapar pornografi bisa saja adalah anak yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Dalam banyak hal mereka membutuhkan pendampingan pribadi (persönliche Begleitung) yang bisa menjadikan mereka manusia yang punya perkembangan psikis dan emosional wajar, sehat dan bermartabat. 

Salam berbagi, ino, 13.04.2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun