Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jenderal Andika Perkasa dan Putusnya Rantai Stigma Turunan PKI

31 Maret 2022   12:26 Diperbarui: 31 Maret 2022   17:00 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia membutuhkan orang tegas dengan pikiran waras demi kesatuan NKRI. Indonesia tidak membutuhkan stigmata yang menghambat.

Namun konsep tentang PKI dan keturunan PKI harus bisa diperhatikan dengan cermat, supaya pelurusan itu tidak menjadi alasan bagi orang-orang yang terlibat dalam organisasi terlarang di Indonesia saat ini seperti FPI.

Apakah keturunan FPI dilarang menjadi pegawai negeri sipil atau calon TNI?

Kebijakan ada di pemerintah. Meskipun demikian, sekiranya baik bahwa proses deradikalisasi perlu dilakukan sampai pada tingkat meyakinkan bahwa mereka benar mencintai NKRI dan bukan tanpa pendampingan, lalu hanya dengan palu saja bahwa keturunan organisasi terlarang tidak boleh ini dan itu.

Bangsa ini membutuhkan kebijakan praktis yang lebih humanis dan bukan ekstrim menyingkirkan orang lain. Kita semua orang Indonesia, salah paham itu perlu diubah melalui proses-proses yang etis dan manusiawi.

Oleh karena itu, perlu ada proses yang namanya proses integrasi. Integrasi pikiran dan pemahaman berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Sikap bijak Jenderal Andika memang sangat dibutuhkan oleh negeri kita ini. Hidup Jenderal, salam hormat. Maju terus bersama akal waras dan hati yang bersih untuk bangsa dan NKRI.

Salam berbagi, ino, 31.03. 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun