Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ada 3 Dampak Pemecatan Dokter Terawan dan Peluangnya ke Jerman

29 Maret 2022   04:36 Diperbarui: 3 Juli 2022   11:51 187748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada tiga dampak pemecatan dokter Terawan | Dokumen diambil dari katadata.co.id

Orang cerdas dan kreatif seperti dokter Terawan pasti punya tempat di Jerman

Berita sangat heboh tentang pemecatan dokter Terawan bahkan terdengar sampai di Jerman. Bisa-bisanya ya ada pemecatan dari keanggotaan IDI. 

Ada kesalahan apa yang paling mendasar sehingga dokter Terawan dipecat? Pangkat Jenderal berbintang bukan kecil lho. Sebagai seorang dokter, tentu sudah banyak menolong orang Indonesia. 

Lebih dari itu, pengabdiannya mungkin perlu dihormati dan diperhitungkan. Peristiwa pemecatan dokter Terawan dari IDI bisa saja menimbulkan beberapa dampaknya seperti berikut ini:

1. Kemungkinan pecahnya keanggotaan IDI

Reaksi protes yang bisa dilihat hari ini misalnya, tampak jelas sekali bahwa ada sekian banyak dokter yang tidak setuju dengan pemecatan dokter Terawan.

Reaksi protes dari para dokter yang berpihak pada dokter Terawan bisa saja sangat mempengaruhi suasana dalam tubuh IDI itu sendiri. 

Macam-macam prediksi dan interpretasi mulai muncul, ya lihat saja di kolom komentar berita tentang pemecatan dokter Terawan pada dinding media sosial seperti di FB. 

Kalau saja suasana itu berkepanjangan, ya bagaimana fokus perhatian para dokter Indonesia? Mana yang perlu diperhatikan? Kesehatan masyarakat atau soal konflik ke dalam oleh karena keputusan yang tidak waras?

2. Muncul pertanyaan tentang siapa yang paling berpengaruh di dalam IDI

Berjalan bersama dengan gelombang protes itu sendiri, tampaknya tidak lama lagi akan terbongkar hal-hal yang bisa saja menjadi akar dari persoalan selama ini.

Dokter Terawan bisa saja puncak dari pergerakan IDI selama ini yang sempat terdengar "mempersulit" para dokter lulusan luar negeri. Pertanyaan mengapa seperti itu?

Rasa iri hati dan persaingan bisa saja menjadi alasan. Syukurlah kalau bukan karena ada kedok radikalisme di dalamnya. Harap saja tidak demikian. Saya percaya pasti bukan. Tapi, juga mari kita selidiki lebih dalam lagi. Silahkan bertanya pada IDI.

3. Pemecatan dokter Terawan menjadi alasan bagi anak bangsa untuk memilih tinggal di luar negeri

Saya mengenal hampir 10 orang Indonesia di sekitar Frankfurt ini yang bekerja sebagai dokter. Mereka memiliki kemampuan dan keahlian khusus yang luar biasa.

Bahkan ada yang sudah memperoleh kepercayaan luar biasa dari para dokter Jerman. Meskipun demikian, mereka tetap merasa kalau kembali ke Indonesia, maka diperlakukan lagi seperti anak mahasiswa baru belajar.

Coba bayangkan, apa kata anak-anak Indonesia kalau saja peristiwa pemecatan ini diterima dan dianggap biasa saja? Saya yakin banyak sekali anak Indonesia yang sudah bekerja sebagai dokter di Jerman memilih untuk tetap bekerja di Jerman, daripada harus kembali ke Indonesia.

Hidup mereka aman, gaji mereka juga setumpuk, fasilitas kesehatan di tempat kerja juga sangat modern. Apalagi yang kurang? Dari sisi itu sebenarnya, jika anak Indonesia mau kembali dan bekerja di Indonesia berarti mereka punya rasa cinta yang luar biasa.

Tapi, itulah sisi kemanusiaan dalam IDI bisa saja lain dalam kaitannya dengan pemecatan dokter Terawan. Oleh karena itu, peristiwa pemecatan itu perlu dikritisi dengan lebih bijak dan tenang sampil mempertimbangkan faktor dampak selanjutnya bagi IDI itu sendiri.

Apakah dokter Terawan bisa ke Jerman?

Saya yakin peluang dokter Terawan datang ke Jerman itu sangat mungkin. Anggap saja buah yang baik di tanah air boleh juga dimakan dan dinikmati oleh orang lain.

Masyarakat Indonesia di Jerman pasti sangat senang, jika mendengar kabar dokter Terawan akan datang ke Jerman. Hallo dokter Terawan selamat datang.

Indonesiaku sayang, IDI ku yang perlu dipertanyakan? Jika dokter Terawan mampir di Jerman, kami akan ucapkan selamat datang. Sorak pemecatan akan diganti dengan pujian dan penerimaan.

Salam berbagi, ino, 29.03.2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun