Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Dilema Pasar Kerja Digital dan 5 Tantangan Ketidakpastian Global

21 Maret 2022   04:02 Diperbarui: 24 Maret 2022   13:30 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah pasti bahwa sanksi ekonomi berkaitan langsung dengan persediaan pangan dan distribusi pangan baik itu sebagaimana sebelumnya dan saat ini.

Macetnya komunikasi dan hubungan dagang antara Rusia dan Eropa bisa saja berpotensi pangan kekurangan pangan yang bisa diekspor. 

Sangat mungkin bahwa masing-masing negara di Eropa akan menentukan prioritas pangan untuk kebutuhan negaranya sendiri daripada mengirim ke Rusia atau sebaliknya. Rusia akan menyiapkan cadangan pangan pertama-tama untuk rakyatnya daripada untuk Eropa.

Oleh karena itu, sebelum krisis pangan itu menyebar sampai ke Asia, maka peringatan Jokowi memang pantas diperhatikan sungguh-sungguh oleh para menteri untuk secara kreatif mencari solusi untuk meningkatkan komoditas yang cocok sesuai dengan alam Indonesia.

Catatan kritis: Ketergantungan Pasar kerja digital pada ketidakpastian global

Pasar kerja digital bisa sangat bergantung pada konteks global. Jika secara global sangat menonjol dengan ketidakpastian global, maka ruang bagi pasar kerja digital juga akan menjadi terbatas. 

Bagaimana bisa ada akses jual beli online, jika saja secara fisik barang-barang yang diperlukan itu sangat terbatas atau tidak ada. Otomatis pasar kerja digital akan lumpuh bersamaan dengan krisis kepercayaan, keterbatasan pangan dan lain sebagainya.

Belum lagi, potensi gagal panen menjadi sangat besar. Faktor penyebabnya adalah karena perubahan iklim global. Para petani di desa-desa sendiri sudah kewalahan karena hujan dan angin sangat tidak menentu.

Kestabilan pasar kerja digital pasti akan terganggu karena kondisi iklim. Organisasi Pangan dan Pertanian atau Food and Agriculture Organization (FAO) sudah memperkirakan krisis global dalam beberapa tahun kedepan. (Bdk. IDXChannel, 18/10/2021).

Saya mengambil cocok sederhana yang terjadi di desa saya. Oleh karena perubahan iklim itu, tanaman umur panjang juga tidak bisa memberikan hasil yang maksimal. 

Usaha-usaha kecil masyarakat desa yang sangat bergantung pada jaringan internet dan digital macet total karena terjadi hujan angin, dan gempa yang terus-menerus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun