Keindahan pantai Flores utara misalnya didukung juga oleh pohon-pohon kelapa yang tidak hanya menjadi penopang ekonomi masyarakat, tetapi juga simbol dari keindahan lingkungan alam yang indah dan ramah.
Satu hal yang menarik juga bahwa di wilayah Ende ada juga suatu perjanjian yang sudah sangat tua, tentang siapa saja yang boleh memanjat kelapa dalam perjalanan tanpa memberi tahu tuannya. Perjanjian itu berlaku untuk masyarakat wilayah kota Ende ke arah barat dan masyarakat di wilayah pegunungan.
Persyaratannya adalah orang hanya boleh memanjat kelapa dan mengambil buahnya untuk dimakan dan tidak untuk membawa pulang. Demikian juga berlaku prinsip yang sama bagi orang-orang yang mendiami pesisir pantai, jika bepergian ke arah gunung dan lapar, maka mereka boleh memanjat kelapa untuk minum dan makan buah kelapa, tanpa perlu memberi tahu tuannya.
Perlu dukungan pemerintah untuk membudidayakan minyak kelapa sebagai minyak goreng
Semestinya cerita tentang kekurangan minyak goreng itu tidak akan terjadi, jika pemerintah mendukung usaha masyarakat. Pemerintah perlu menggerakan masyarakat untuk rajin menanam kelapa dan mengubah kelapa dalam konteks Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Tentu bukan hanya soal menanam kelapa, tetapi masyarakat perlu dibimbing melalui penyuluhan kelompok-kelompok tani yang bisa membudidayakan kelapa itu tidak hanya sebagai kopra, tetapi lebih-lebih menjadi minyak kelapa.
Dukungan praktis pemerintah yang sangat diharapkan oleh masyarakat adalah terkait dengan penentuan harga pasar minyak kelapa. Minyak kelapa sejauh memang sehat untuk dikonsumsi masyarakat, maka perlu diatur melalui keputusan pemerintah daerah yang berpihak pada usaha para petani.
Keberpihakan kebijakan pemerintah itu sangat menentukan gairah masyarakat untuk fokus mengolah kelapa hingga menjadi minyak kelapa. Tanpa ada standar harga yang menguntungkan, maka gairah petani tidak bisa diharapkan.
Oleh karena itu, kebijakan pemerintah dalam kaitan dengan penentuan harga minyak kelapa tidak bisa dikendalikan oleh pembeli liar di pasar-pasar tradisional, tetapi lebih merata dan menjanjikan para pengusaha kelapa.