Tanya kecil sepasang kekasih terdengar alam saat itu. Ia hanya tersenyum menatap kembali setapak jalan menuju bulan. Ia membisu beberapa saat.
Ia menghembus nafas dengan mata tidak tenang ke kiri dan ke kanan. Nah ya.....kalau ke bulan saja ada jalan, mengapa hari ini tidak menjadi jalan pada sang hati yang damai?
Pada cahayanya, saya menatap jalan kecil itu hingga perlahan senyap di langit. Entah ke mana? Terlihat bulan sekali lagi dari antara dahan-dahan ranggas, sendiri dalam senyum penuh harapan.
Kapan engkau kembali mendekati hatiku ini? Biarkan manusia melukis kata dan gambar tentang perjumpaan kita hari ini. Perjumpaan pertama menyongsong hari kasih sayang.
Kalian hendaknya tahu, betapa jauh jarak antara kita? Di langit yang tinggi dan kamu di bumi dekat Rhein. Wow saya hanya bisa menatapmu dari celah-celah dahan ranggas di pinggir sana.
Sekali lagi ini cuma titipan kata dari sang hati, "Sekalipun dunia kita berbeda, ternyata ada jalan ke bulan, percayakah kamu bahwa suatu waktu kita berjumpa di langit biru?"
Saya menunggu percikan cahayamu di hari yang akan datang.
Katakan bahwa hidup itu terus berjalan, dan hari-harimu terus berubah saat kamu bisa menikmati perjumpaan dengan alam. Hari ini Pencipta berbicara melalui banyak cara dan kamu telah menemukannya dalam detail cerita dan kisahmu sendiri.
Gambar, kata dan cinta yang terpancar itu bagaikan jalan-jalan menuju ke bulan. Hidup itu berarti jika ada kata yang mengubah hari-harimu jadi bahagia.
Valentine adalah hari istimewa kita, ketika cinta yang jauh di bulan menemukan jalan turun ke bumi menjumpai manusia. Dari kasih sayang itu, hatimu bergetar menemukan setiap pesona dari seluruh sesi hidupmu sekarang.
Jangan lupa katakan ini: Sembuh....sembuh....bahagia....bahagia.....damai.....cinta.....hidupku berarti dan indah.