Apa yang terjadi selanjutnya? Ucapan turut berduka cita dan doa datang dari berbagai pihak baik dari konfrater sendiri, maupun dari umat dan beberapa uskup berdatangan. Tidak hanya itu, media-media online pun tidak kalah cepatnya merilis berita kepergian Mgr. Hadisumarta sejak kemarin.
Riwayat hidup singkat
Mgr. Hadisumarta lahir pada 13 Desember 1932 di Ambarawa (Jawa tengah, Hindia Belanda) dengan nama lengkap Francis Xavier Sudartanta Hadisumarta. Ditahbiskan menjadi imam pada 12 Juli 1959 pada usia 26 tahun 211 hari. Kemudian Paus Paulus VI mengangkatnya menjadi Uskup Keuskupan Malang pada tanggal 1 Maret 1973.Â
Selanjutnya, Uskup Agung Semarang dan Vikaris Militer Indonesia, Kardinal Justin Darmojuwono, menahbiskannya sebagai Uskup pada tanggal 16 Juli 1973. Menurut catatan Wikipedia dalam bahasa Jerman, seorang konsekratornya pada saat itu adalah Leo Soekoto SJ, Uskup  Agung Jakarta, dan Jan Antonius Kloster CM, Uskup Surabaya.
Dalam perjalanan waktu, pada masa Paus Yohanes Paulus II, Mgr. Hadisumarta diangkatnya menjadi Uskup Manokwari-Sorong pada 5 Mei 1988. Lalu pada 30 Juni 2003, ia mengundurkan diri dari jabatannya, sebagai Uskup Keuskupan Sorong pada usia 70 tahun, 199 hari.
Riwayat karya sebagai Uskup
Menjadi uskup Malang sejak tahun 1973-1988. Â Ketua Konferensi Waligereja Indonesia tahun 1979-1988. Menjadi Uskup Manokwari - Sorong sejak tahun 1998-2003.
Motto: Evangelium Christi.
Catatan akhir tentang Mgr. Hadisumarta, O.Carm:
Uskup F.X. Hadisumarta O Carm: (Pesan langsung Mgr. H. Datus Lega via SMS kepada seorang Imam Karmel yang berkarya di Sorong, P. Faby, O.Carm. Â Â Â Â Â Â
Ketika saya dipercayakan meneruskan tongkat estafet penggembalaan umat di Keuskupan Manokwari-Sorong (KMS) pada 2003, saya menjadi tahu bahwasanya penunjukan Mgr. F.X. Hadisumarta, O.Carm sebagai Uskup KMS, antara lain, karena pengorbanan beliau. Ketika itu, 1988, nampaknya sulit menemukan sosok Uskup baru untuk menggantikan uskup sebelumnya.