Seorang pelopor IFF Dr. Jofi mengakui bahwa kerjasama dengan pihak lain berjalan dengan baik dan disambut positif. Â Beberapa tokoh pemerintah baik di tingkat provinsi dan daerah sudah menyambut positif rencana-rencana IFF kedepannya.Â
Launching IFF
Selasa, 8 Februari 2022 adalah hari pertama IFF diresmikan oleh Bapak Konsul Jenderal Republik Indonesia di Frankfurt, Bapak Acep Soemantri, S.IP, MBA di KJRI Frankfurt pada pukul 18.00 waktu Jerman. Dalam sambutannya Bapak Konsul, Acep Soemantri menggarisbawahi beberapa hal penting sebagai berikut.Â
- Festival perdana bertujuan to promote Indonesia culture, trade, investment, tourism as well as education on Indonesia and to further strengthen the friendship and cooperation between Indonesia and Germany.
- Dalam rangka to celebrate the 70 years anniversary of Indonesia and Germany diplomatic relations.
- Landasan signifikan untuk mewakili budaya bangsa kita: Â "a significant foundation to represent Indonesia's culture including arts, music, traditional dance and food as well as investment, trade, tourism, and education in Germany and mainly Frankfurt.Â
- Frankfurt sebagai kota sentral yang bergensi di Eropa: The city of Frankfurt, being one of the most important cities in Germany, was chosen as the festival's location due to its impressive developments in terms of economy, industry, and finance. Frankfurt also as one of the most prestigious cities in Europe.
- Komitmen partisipasi: As of today, I have received commitment of participation from the province government of Yogyakarta and the city government of Pontianak and Bojonegoro and we have close contact with them for the technical preparation. I hope there will be more local government from Indonesia to participate in IFF 2022. (Kutipan ini sudah mendapat izin dari Konjen: Bapak Acep Soemantri pada 9, Februari 2022).
Secara singkat, pada prinsipnya Pak Acep Soemantri mau menegaskan tujuan IFF yakni untuk mempromosikan budaya, perdagangan, investasi, pariwisata, serta pendidikan di Indonesia dan untuk lebih memperkuat persahabatan dan kerjasama antara Indonesia dan Jerman. Oleh karena itu, Festival perdana ini yang berlangsung berkat kerjasama dengan Merah Putih Sejati (Merpati) e.V. Â akan menjadi bagian dari rangkaian acara peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jerman.Â
Secara khusus locus Festival itu diselenggarakan di Frankfurt, karena Frankfurt sebagai salah satu kota paling bergengsi di Eropa. Ya, IFF memperoleh dukungan komitmen dari seluruh masyarakat Indonesia di Jerman dan dari Indonesia.
Kerja sama ini sangat penting karena IFF 2022 akan menjadi landasan yang signifikan untuk mewakili budaya Indonesia termasuk seni, musik, tarian dan makanan tradisional serta investasi, perdagangan, pariwisata, dan pendidikan di Jerman dan terutama di Frankfurt.
Selain sambutan Bapak Konsul Jenderal, wakil dari pelopor IFF juga menyoroti bahwa IFF bekerja secara sosial tanpa ada topangan dana. Demikian dikatakan Dr. Jofi, "Kami bekerja secara profesional dengan landasan nilai toleransi, kerja sama tim, komitmen utuh untuk Indonesia dan berpartisipasi sesuai dengan apa yang kami sumbangkan untuk negara dan bangsa Indonesia. Bangsa yang present dengan kebhinekaannya, bukan cuma untuk orang Indonesia sendiri, tetapi untuk konteks lebih luas khususnya orang-orang Jerman, di mana kota Frankfurt sebagai barometer ekonomi Eropa."
Kerja nyata IFF
Launching IFF (Selasa, 8/2/2022) adalah titik star bagi Tim IFF untuk bekerja dan dengan 2 event yang menjadi targetnya: Pertama, dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan bilateral Indonesia - Jerman; kedua, momen untuk mempromosikan keberagaman dan toleransi di Indonesia. Acara peresmian ini dihadiri oleh 40 undangan dari berbagai organisasi dan tokoh masyarakat yang ada di Jerman.
Perhatian utama IFF dalam Festival akbar bukan saja budaya, tetapi juga perekonomian, tourismus, yang akan menghadirkan 3000 pengunjung selama tiga hari. Kerja sama Tim IFF sudah dibangun luas termasuk dengan pemerintah kabupaten, dan kota di Indonesia untuk mengirim orang yang akan terlibat di dalamnya.Â