Membangun rasa cinta dan bangga pada pemain tanah air harus diimbangi dengan penghargaan yang pantas dan layak untuk jaminan masa depan mereka.
Gema PSSI dan popularitas pemain Indonesia sampai saat ini rupanya belum bisa menembus pasar eropa. Sederhana saja kalau berbicara sekitar tema sepak bola, nama Indonesia memang dikenal, tapi bukan karena sepak bolanya. Bahkan nama PSSI hampir tidak terdengar di Eropa.
Untuk masyarakat Indonesia tentu tidak asing lagi dengan PSSI, tetapi nama PSSI di Eropa belum terdengar keras. Mengapa seperti itu? Rupanya sederhana sekali karena babak sejarah sepak bola Indonesia belum bisa mengguncang pasar sepak bola Eropa.
Pertanyaan yang menohok lagi adalah mengapa Indonesia tidak maju dalam dunia sepak bola? Apakah karena faktor ekonomi negara? Nah, tulisan ini punya tujuan untuk mencoba menawarkan sebuah analisis singkat terkait kemungkinan dan peluang Indonesia memasuki pasar sepak bola dunia dan Eropa khususnya.Â
Ada beberapa alasan mengapa PSSI belum bisa meraih nama besar di pasar sepak bola dunia dan Eropa?
1. Konsep tentang sepak bola sebagai simbol ekonomi bangsa
Sepak bola memang jarang dihubungkan secara langsung dengan ekonomi suatu negara. Namun, pada kenyataannya negara-negara maju punya jejak sepak bola yang mendunia.
Coba bayangkan seberapa sering penulis Indonesia mengulas tentang sepak bola negara-negara di Eropa? Mengapa negara-negara di Eropa punya klub sepak bola yang mengantongi pemain-pemain terkenal?
Popularitas sepak bola suatu negara rupanya tidak bisa dipisahkan dari kemajuan ekonominya. Ya, tanpa kemajuan ekonomi yang bisa diandalkan, maka bisa jadi sangat jarang masuk kategori populer, apalagi yang bisa menggetarkan dunia.
Ya, ekonomi dan kemapanan ekonomi suatu negara itulah yang memungkinkan terbukanya pintu proyek naturalisasi dan pembelian pemain-pemain luar yang benar-benar bisa mengangkat popularitas negara mereka.
Tidak heran kalau negara-negara berkembang sesuai standar ekonomi mereka, maka sangat mungkin hanya bisa membeli pemain standar dan bukan pemain kelas kakap.