Saya berusaha mengikuti irama kehidupan mereka setiap hari. Mereka bangun pagi jam 3.00 dini hari, selanjutnya berdoa dan bermeditasi, bahkan bermatiraga.
Suatu pagi saya menempati posisi sebelah kanan dari pintu masuk tempat doa itu. Kurang lebih 10 orang pada sisi kanan dan 10 orang lainnya pada sisi kiri.
Berdoa bersahut-sahutan, namun entah kenapa terdengar suara kebanyak sudah tidak harmonis, bahkan terasa sekali nada miringnya. Tiba-tiba spontan terdengar, satu suara yang sangat besar menguasai semuanya dengan nada yang baru. Kemudian semuanya serentak menyesuaikan suara masing-masing dan mengikutinya.
Nada yang baru itu menjadikan suara antara sisi kiri dan kanan kembali harmonis. Nah, bagi saya situasi itu adalah suatu fenomena yang unik dan menarik terkait kontur intonasi suara yang memengaruhi dan mengubah yang lain tanpa menegur dengan kata-kata.
Suara yang keras sendirian yang disuarakan dengan penuh kesadaran ternyata bisa membawa suara-suara lainnya kembali kepada keharmonisan. Artinya kontur intonasi suara bisa mengembalikan kesadaran orang lain untuk menciptakan keharmonisan.
2. Kekuatan suara bisa mengendalikan situasi dan mengarahkan orang lain kepada tujuan utama
Saat saya mendengar dan mengamati pidato Bung Karno tentang "Revolusimu belum selesai" terdengar bahwa suaranya begitu lantang dan tegas. Suara itu ternyata begitu berdaya membangkitkan gairah perjuangan rakyat Indonesia.Â
Riuh suara dan tegas pengucapannya terasa begitu cepat menguatkan tulang-tulang, bahkan nadi berdetak membara seakan semua harus bergandeng tangan melawan penjajah.
Nah, daya perjuangan anak bangsa saat itu dibangkitkan Bung Karno melalui kontur intonasi suaranya, suara yang menghidupkan, suara yang membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan, suara yang mengobarkan gairah perjuangan.Â
Pemimpin-pemimpin hebat sering menggunakan kekuatan kontur intonasi suara mereka untuk mengendalikan situasi, bahkan bisa juga untuk menguasai. Jadi, orang perlu waspada dengan kekuatan suaranya masing-masing, sekurang-kurangnya ketika kontur intonasi suara itu dinaikan perlu disesuaikan dengan tujuan yang baik.
Tanpa kesadaran untuk mendukung tujuan yang baik, maka suara itu bisa melumpuhkan semangat orang lain, bahkan bisa membuat orang tidak bisa berkutik.