Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cakrawala Mimpi Penulis-penulis Kompasiana

4 November 2021   12:18 Diperbarui: 4 November 2021   12:26 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dersik angin pagi menjamah daun-daun kuning di samping kamar. Dielusnya begitu lembut hingga lelap terbuai seakan dalam pangkuan maharani yang tengah bermimpi.

Penulis-penulis berdiri sambil menatap pohon dan daun-daun kuning itu, menempatkan pena pada samping telinganya. Ada tanya terbersit dari bibirnya, "di manakah buah ranum dari pohon itu?"

Penulis-penulis mengambil sehelai daun kuning yang tengah terbang ke bawah dengan wajah taksa. Ambigu bukan berarti tidak percaya, tapi itu cara penulis-penulis membuka kotak hitam (black box) realitas.

Rasa teduh ada diujung pena penulis-penulis Kompasiana. Khalis gagasan-gagasan mereka, tertuang setiap pagi, siang dan malam, kemarin, hari ini dan nanti.

Hening hatinya kala membaca yang niskala dalam bentangan dunia nyata. Penulis-penulis itu bermimpi bisa menulis apa saja dengan pena dan kata-kata cinta, asa dan iman.

Mimpi penulis-penulis tentang hidup damai dalam serumah, walau berbeda-beda gagasan dan pilihan kata. Diksi bisa punya pijar yang mengubah, asalkan sehari jangan lupa menatap alunan sunyi daun-daun kuning di ruang kontemplasi kita.

Cakrawala bisa dengan mudah menepis gelisah, aksara bisa menjadi kata dan kalimat tentang Kompasiana, gulana bisa saja karena target kalian terlalu menjulang.

Penulis-penulis tiada lelah menoreh kata dengan cinta, kreativitas dan segenap jiwa. Jiwa penulis Kompasiana yang nirmala menginspirasi siapa saja.

Salam berbagi, ino, 4.11.2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun