Tidak sangka bahwa ada kebiasaan beberapa teman yang bagi saya masuk akal dan patut dihargai. Umumnya orang Jerman punya hidangan untuk makan malam dilengkapi dengan ikan kaleng.Â
Porsinya sangat kecil, dan bahkan di dalam kaleng kecil itu ada seperti saus yang berminyak. Nah, cukup sering cairan berminyak itu tidak dimakan.
Pertanyaannya bagaimana cara membuangnya? Jika orang tidak punya rasa peduli, maka sederhana akan mengatakan ya, buang saja di plastik sampah yang ada di dapur itu.
Ternyata itu adalah cara yang tidak terlalu menarik untuk kenyamanan dapur. Ya, dari segi baunya saja. Oleh karena itu, cara yang penting dalam hal ini adalah dengan membersihkan lebih dahulu sisa-sisa cairan berminyak pada kaleng itu sebelum dibuang dengan menggunakan air hangat.
Coba bayangkan, pernahkah Anda berpikir orang harus membuang sampah dalam keadaan bersih, lucu bukan? Nah, hal seperti itulah yang mungkin perlu menjadi perhatian siapa saja. Tentu, semuanya berguna untuk kebersihan dan kenyamanan dapur.
Limbah dapur tidak hanya dipikirkan untuk diolah selanjutnya jadi apa, tetapi orang perlu memikirkan tentang bagaimana cara membuangnya supaya suasana dan kenyamanan dapur tetap terjamin.Â
Dari empat narasi kecil di atas dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini:
1. Komitmen pribadi pada kebersihan lingkungan dan rumah merupakan satu narasi kecil yang penting dan berarti dalam menciptakan kebiasaan-kebiasaan terpuji lainnya.
2. Tetap kritis membedakan material dan zat-zat pembersih yang biasa digunakan di dapur sesuai dengan fungsi dan kenyamanan lingkungan dan kebersihan.
3. Perlu adanya ketaatan pada disiplin produksi dengan segala petunjuk yang sudah disiapkan untuk konsumen.
4. Membuang sampah dalam keadaan bersih tetap merupakan tantangan baru untuk kebanyakan orang dewasa ini. Sampah tidak selamanya harus kotor, tetapi cuma tidak layak untuk dikonsumsi karena fungsinya.