Ya, tempatnya luas, sudah ditanam bunga-bunga, ada pula jalur-jalur untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda. Bukan cuma itu, semua lantai dibuat dengan paving yang kokoh.
Pada musim panas beberapa area pinggir sungai itu disiram dengan pasir putih dengan ketebalan sekitar 30 cm. Pantai itu akhirnya terlihat benar-benar seperti di pinggir sungai dengan pasir asli.Â
Ada pula area untuk lapangan volley pantai, tempat duduk menghadap sungai, ada juga tempat jualan makanan, dan jenis minuman ringan seperti teh, kopi dan minuman lainnya sesuai selera pengunjung. Tidak dilupakan juga pada tempat itu disediakan juga tempat-tempat sampah menurut jenisnya.
Ada juga tangga menuju air sungai yang bisa dimungkinkan bagi pengunjung yang senang memberi makan burung-burung yang berenang di atas air. Pemandangan itu sering menjadi tontonan seru anak-anak hingga orang dewasa di musim panas.
Singkatnya penataan tempat itu selalu fleksibel. Artinya pada musim dingin, pasir dan segala sesuatu itu bisa diangkat atau dipindahkan lagi. Dan selanjutnya ketika musim panas tiba bisa ditata kembali.Â
Sementara untuk musim semi sudah dipersiapkan dengan bunga-bunga yang pas hingga bersambung ke musim panas.Â
Ya, konsep ramah lingkungan yang berlanjut dari waktu ke waktu sudah merupakan hal yang penting diperhitung sejak awal.
Area yang dipersiapkan untuk wisata di pinggir sungai harus juga memperhitungkan area untuk pejalan kaki dan sepeda.Â
Tentu area jalan itu diperhitungkan cukup luas sehingga tidak mengganggu lalu lintas manusia dan pengendara sepeda di sana.
3. Barisan pohon-pohon