1. Mencangkul, menghaluskan tanah dan membagi petak
Seusai jam sekolah, sore-sore saya meminjam cangkul tetangga untuk membongkar tanah di pekarangan rumah itu. Tanah yang sudah dicangkul dihancurkan hingga lebih halus. Kemudian, saya membuat bedeng-bedeng kecil berukuran 1 x 2 meter dengan lorong-lorong kecil.Â
Fungsi dari lorong-lorong kecil itu lebih sebagai jalur jalan untuk menyiram setiap pagi dan sore tanaman sayur nantinya. Jalur jalan selebar 30 cm.Â
2. Membangun pagar kecil dengan tanaman batang singkong
Membuat pagar dengan batang singkong setinggi setengah meter agar ternak peliharaan seperti ayam dan binatang lainnya tidak memasuki area kebun kecil itu.
Pagar dengan menggunakan batang singkong bukan sekedar asal pagar, tetapi sudah dengan perhitungan bahwa area pagar pun bisa menjadi lahan yang bisa dimanfaatkan.
Batang singkong sebagai pagar itu akhirnya berguna juga lebih daunya bisa menjadi sayuran dan umbinya bisa dimakan. Namun oleh karena ditanam begitu rapat, maka peluang untuk menghasilkan umbi menjadi sangat sedikit.
Di antara tanaman batang singkong sebagai pagar diselingi juga dengan beberapa dahan bambu yang tampak rindang dan sangat fleksibel bisa diatur ke segala arah.
Waktu itu saya sangat mudah mendapatkan dahan-dahan kecil bambu itu. Dahan-dahan kering kering di tanam di antara batang singkong berjarak satu meter.
Maksud dari tambahan dahan bambu itu adalah untuk jenis kacang panjang dan pare. Kacang dan pare memang sangat cocok dengan jenis dahan yang rindang sebagai alat bantu, sehingga meranggas luas dan menghasilkan buah.
3. Arena petak tanah yang siap ditanam itu disirami kotoran kambing