Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Berjuang Hidup di Tengah Pandemi Tanpa Melupakan Pendidikan Anak-anak

6 Juli 2021   22:13 Diperbarui: 7 Juli 2021   08:18 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tentang berjuang hidup di tengah pandemi dan perjuangan anak untuk tetap belajar | Dokumen diambil dari: news.detik.com

Jika orang-orang dewasa saja sudah bisa mengalami stress karena tidak bisa ke mana-mana dan tidak boleh bertemu keluarga, bahkan tidak boleh bepergian, ya tidak jauh bedanya dengan anak-anak yang selalu merindukan kesempatan bermain bersama teman-teman mereka., tetapi tidak diberikan kemungkinan itu.

Demikian 4 hal yang perlu dilakukan di saat krisis covid ini. Tentu, saya yakin masih banyak sekali cara dan bentuk persiapan yang penting untuk dilakukan saat ini. Semuanya bisa-bisa saja, namun yang utama dan penting adalah kedisiplinan diri, persiapan fisik dan psikis sambil terus belajar dari yang lain, bagaimana mencapai tingkat keamanan yang meyakinkan.

Nah, jangan lupa bahwa anak-anak juga perlu menjadi prioritas perhatian dalam semua hal tentunya. Krisis covid memang tidak tahu kapan akan berakhir, karena itu sebaiknya pendidikan anak-anak kita tidak boleh dibiarkan masuk dalam ruang krisis yang sama. Selamatkan anak-anak kita dengan cara-cara yang wajar, baik dan aman.

Salam berbagi, ino, 7.7.2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun