Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Misteri Batuk "Ehm" dan Ragam Pesannya yang Juga Paling Ditakuti Pencopet

26 Juni 2021   02:57 Diperbarui: 26 Juni 2021   09:02 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Batuk "ehm" bisa bermakna ganda, bergantung pada maksud dan tujuan dari pengguna dan bagaimana orang lain yang mendengar itu menginterpretasikannya. 

Satu hal yang sama adalah melalui batuk "ehm" seseorang mau menyampaikan suatu pesan yang kepada yang lainnya, entah itu teguran, larangan, dan lain sebagainya..

3. Batuk "ehm" yang dilakukan secara terus-menerus akan mematikan kesadaran manusia hingga bergantung (abhangig) pada kebiasaan yang tidak disadari sampai menjadikan orang lain sebagai objek (otomatisme tanpa kontrol kesadaran pikiran dan hati).

4. Batuk "ehm" berkaitan dengan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari manusia dan rutinitas tentang hal yang sama dan pada waktu sama, yang dilakukan secara terus-menerus (standing und regelmaessig).

5. Batuk "ehm" paling ditakuti oleh pencopet. Batuk "ehm" bagi pencopet berarti aksinya sedang dilihat orang, batal deh.

Demikian beberapa cerita, makna, dan kesimpulan terkait batuk "ehm" yang bisa saja menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. 

Tentu batuk "ehm" bukan saja sebagai cara efektif untuk terhindar dari pencopetan, tetapi juga perlu disadari bahwa orang perlu menjauhkan diri dari otomatisasi yang menjadikan orang lain sebagai objek yang dikontrol dengan batuk "ehm." 

Siapa saja bisa menggunakan cara batu "ehm" sebagai bahasa komunikasi tetapi jangan lupa perlu sekali dengan penuh kesadaran, tulus mau menolong atau mengubah keadaan menjadi lebih baik dan bukan untuk menghina, mengontrol orang lain secara tidak sopan.

Salam berbagi, ino, 26. 6.2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun