Hal ini karena gagasan tentang taman itu berkaitan dengan kehidupan dan sumber mata air yang juga merupakan simbol dari kehidupan.
Sumber mata air adalah juga sumber kehidupan. Ya, air menjadi sumber kehidupan bukan saja untuk satu jenis tumbuhan, tetapi untuk semua makhluk hidup di sekitarnya.
Sudut pandang tentang sumber mata air yang memberikan kehidupan itu bukan saja sebuah filosofi kehidupan sehari-hari manusia, tetapi menjadi sebuah gambaran metaforis kehidupan spiritual manusia umumnya.
Perhatikan tempat-tempat spiritual besar dalam sejarah kehidupan manusia selalu terhubung dengan cerita sumber mata air. Karena itu, membangun taman itu bisa saja menjadi seperti membangun miniatur alam (bukan lukisan) dari gagasan tentang menghadirkan paradies yang mungkin tidak pernah sungguh dirasakan manusia dewasa ini.
Penting diketahui juga bahwa membangun taman kecil untuk keteduhan rumah tangga perlu lahir dari kekayaan refleksi dan keyakinan spiritualnya sendiri bahwa keindahan dan keteduhan itu selalu dibutuhkan manusia dan unsur yang sangat penting adalah sumber mata air.
Unsur yang memberikan gagasan global bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa air dan air selalu dibutuhkan setiap hari.Â
Nah, bagaimana bentuk kepedulian untuk kelestarian mata air?Â
2. Beragam bunga
Konsep tentang taman rumah tidak pernah tanpa keragaman bunga. Bunga itu adalah simbol dari keindahan. Keindahan itu akan lebih punya daya pikat ketika dalam satu taman tidak hanya ada satu jenis bunga namun bermacam-macam.
Konsep dan cara berpikir seperti itulah yang menjadi dasar pembangunan taman rumah kami.Â
Ada beberapa jenis bunga yang ditanam, antara lain kava, traenende herz, alchemilla mollis, peony, hortensia, emodi, bungai bonsai, mawar merah dan mawar putih dan beberapa jenis lainnya lagi.
Beragam bunga itu sebetulnya bukan sekadar agar terlihat bervariasi di taman itu, tetapi lebih jauh adalah pesan tentang pluralitas dalam banyak bidang kehidupan manusia.