Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melepas Rasa Cemas Bersama Kekasih Awan

13 Juni 2021   01:36 Diperbarui: 13 Juni 2021   03:30 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi untuk lepas rasa cemas dari taman Reziden di kota Woerzburg|dokumen pribadi oleh Ino

Membingkai dari sudut pandang yang tidak biasa hingga tampak rasa puas.

Puas karena terlena begitu mudah melepas rasa cemas tanpa kerja keras. 

Duduk atau berdiri dan memandang dalam-dalam di taman belakang di tengah kota itu. 

Kekasih awan murah senyum dan tidak dendam.

Rindu manusia untuk lepas rasa cemas sudah sampai pada puncak kesabaran. 

Naluri dan nalar takluk tanpa peduli dan ampun, yang penting hari ini aku lepaskan rasa cemas di taman ini.

Di tengah taman kota, orang-orang lupa waspada dari incaran korona. 

Yang tidak kasat mata dan menakutkan ala korona telah disingkir ke ruang mati rasa. 

Bahaya dan dampaknya telah direlativisir sebegitu rupa, cuma untuk lepaskan rasa cemasdi kota Woerzburg pada waktu yang telah berlalu.

Hilang waspada, sayang orang-orang harus kembali terkapar tanpa sisa di sana.

Cerita timbul tenggelam korona, mesti imbang dengan sadar dan waspada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun