Dari peristiwa seperti, saya dibimbing untuk memahami kenyataan hidup tidak hanya dengan satu arah. Kenyataan menunjukkan bahwa masing-masing orang punya cara pandang sendiri, yang sangat mungkin berbeda atau diluar dari yang kita perkirakan.
Oleh pengalaman dan kenyataan seperti itu, maka perlu juga bahwa orang "sedia payung sebelum hujan." Maksudnya bukan untuk membela diri atau membenarkan diri, tetapi siap untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan lain yang bisa saja muncul dari rasa ingin tahu orang lain.
Pada prinsipnya orang perlu siap untuk mengatakan apa adanya dari hati agar teman kerja yang sudah lama bekerja tidak merasa terdesak dan disingkirkan, tetapi menjadi berbesar hati dan bisa diajak bekerja sama.
Jadi, peribahasa "sedia payung sebelum hujan" dalam konteks ini sama sekali bukan untuk membully orang lain, tetapi, siapkan diri berdiskusi dan menjelaskan sesuatu dengan hati yang tenang dan terbuka, jika saja ada pertanyaan lain.Â
Cara-cara praktis memasukan peribahasa tidak terlepas dari  2 hal ini:
1. Jangan lupa perhatikan unsur kelogisan
Orang boleh menggunakan peribahasa, asal peribahasa itu cocok dengan konteks tulisan atau cerita, bahkan aspek logisnya bisa pahami dengan baik.
2. Bukan cuma logis, tetapi juga bisa memberikan aksen khusus tentang pesan-pesan praktis dari sebuah tulisan dan pesan umum untuk kehidupan sehari-hari.
Demikian kisah hari pertama masuk kerja, yang diulas dalam tulisan ini dengan memasukan 6 peribahasa bahasa Indonesia. Cara-cara sederhana memasukan peribahasa itu ke dalam tulisan terasa seperti suatu letupan yang mengejutkan dan menarik kembali fokus perhatian pada arti dan makna. Silahkan mencoba menurut kekayaan pengalaman Anda masing-masing dan temukan cara Anda memasukan peribahasa ke dalam tulisan.
Salam berbagi, ino, 10,6.2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H