Ketenangan diri akan dipulihkan justru di dalam keheningan itu. Oleh karena itu, keheningan mungkin lebih tepat disebut sebagai teman terbaik bagi orang yang pernah mengalami rasa ditolak.
2. Menuliskan komitmen untuk mencapai kemenangan
Umumnya orang bisa mengatakan apa saja tentang orang lain, bahkan dengan kata-kata yang kasar dan merendahkan. Kadang pula tidak terkontrol muncul anggapan yang meremehkan orang lain, khususnya terkait sesuatu yang sedang diusahakan.Â
Nah, bagaimana mengubah anggapan-anggapan itu? Kalau diperhatikan dengan lebih teliti, ukuran-ukuran yang ditakarkan, komentar yang pada saat itu menyakitkan adalah seperti sebuah cita-cita.Â
Saya merujuk pada pengalaman sederhana di mana sebagian orang menganggap remeh pada kebiasaan kecil seperti menulis puisi kecil pada dinding facebook. Pada waktu itu diremehkan dengan takaran yang begitu tinggi, apa artinya menulis di facebook kalau dibandingkan di media yang lebih besar seperti menulis di Kompas.
Kata Kompas langsung saya catat bagaikan sebuah janji tertulis yang saya sendiri tidak tahu entah kapan bisa menjadi nyata. Penolakan, sinis dan ukuran-ukuran yang meremehkan langkah kecil pada waktu itu diterima dengan lapang hati.Â
Tanpa dengan sadar sebenarnya janji itu menjadi semakin dekat dan nyata, meskipun tidak dikejar dan diburu dengan keinginan yang kuat untuk sekedar menunjukkan bahwa ucapan penolakan telah berubah arah.
Bukan untuk menunjukan kesuksesan, tetapi untuk menunjukkan betapa berartinya kritik dan penolakan yang bisa diolah dan diubah hingga bisa meraih yang paling susah.
Pilihan untuk mengolah rasa sampai bisa berubah menjadi sebuah karya nyata mungkin tidak bisa dikatakan sebagai pilihan yang mudah. Apalagi, jika rasa yang dialami itu tidak langsung sebagai rasa yang indah dan menyenangkan.Â
Menulis komitmen untuk mencapai kemenangan adalah satu cara praktis agar tetap ingat bukan cuma soal sakitnya takaran orang yang mengubah cara pandang, tetapi juga tentang mengubah takaran orang menjadi nyata di dalam karya.Â
Menulis komitmen untuk mencapai suatu kemenangan itu ternyata sangat penting karena pada saat orang menulis komitmen, fokus dan perhatian sedang dituntun kepada suatu tujuan baru yang berguna dan bukan untuk menciptakan suatu penolakan kepada orang lain.
3. Berbagi cerita dengan orang yang sungguh dipercaya