Belum lagi, kalau dilihat desas desus pasangan pencalonan Presiden 2024 nanti Prabowo gandeng Puan. Publik punya mata yang sudah jeli melihat dan pandai merekam bahwa sejarah kegagalan Prabowo dalam pencalonan beberapa kali sebelumnya, patut menjadi bumbu penyedap keraguan yang sudah pernah ada.
Kata hati, jangan-jangan ini ada semacam politik bantai partai, tapi dengan wajah koalisi yang berbulu domba. Tentu, rakyat Indonesia akan tetap menjadi pemilih cerdas yang tetap meneropong di mana keberadaan figur-figur yang benar-benar berbobot dan dapat dipercaya.
4. Ada kemungkinan juga bahwa tiupan angin ketersingkiran Ganjar ini adalah bagian dari strategi PartaiÂ
Sebuah strategi yang dipakai untuk menuai pendapat dan gagasan tentang selera rakyat kebanyakan dalam konstelasi perjodohan pasangan pemimpin nanti.
Jika benar hal itu adalah strategi Partai, maka harus diakui luar biasa. Politik ternyata menggunakan instrumen psikologi. Artinya, rakyat Indonesia itu cerdas dan akan sangat menaruh simpati pada orang baik seperti Ganjar, yang pernah ditolak.Â
Logikanya, jika orang baik semakin ditolak oleh Partai, maka orang itu sebenarnya semakin laku dan dipercayai oleh rakyat kebanyakan. Sangat mungkin, jika itu bukan sebuah trik politik PDIP, maka Ganjar akan menjadi rebutan Partai-Partai lainnya.Â
Jika itu benar sebagai suatu trik Politik PDIP, maka permainan elit Partai PDIP itu merupakan strategi yang hebat, karena akan memeroleh dua keuntungan:
Pertama, kebijakan elit Partai akan dikagumi oleh kebanyakan rakyat Indonesia yang sama-sama mencintai Puan dan Ganjar. Kekaguman pada Partai dan kader-kader akan datang bersamaan, saat elit Partai menampilkan jiwa besar mereka dengan mengubah cara pandang, merangkum kembali Ganjar.
Puan seharusnya dengan rendah hati bersikap objektif, karena feodalisme pasti hanya menyibakan aroma tidak sedap kepada seluruh rakyat di tanah air. Â Ini kata hati, tidak harus bahwa garis keturunan Presiden selalu akan menjadi Presiden.Â
Akan jauh lebih menarik, garis keturunan Presiden yang telah menjadi politikus itu menjadi pendukung orang-orang biasa, tetapi dengan kualitas terpuji seperti Ganjar dan beberapa tokoh lainnya.Â
Kedua, Partai menjadi semakin yakin dengan kader mereka sendiri seperti Ganjar di satu sisi dan  keterbukaan Puan untuk keluar dari godaan dan rayuan feodalisme itu dapat dilihat oleh seluruh rakyat Indonesia pada sisi yang lain.