Ada yang juga oleh karena alasan teknis lainnya seperti di bagian depan bisa mendengar lebih jelas apa yang dibicarakan. Namun, tetap juga ada bagi sebagian orang yang tidak tahu alasannya apa, tapi sangat senang dan nyaman pada tempat yang sama.
2. Setiap orang punya konsep tentang sudut pandang yang berbeda-beda
Tentang sudut pandang yang berbeda ini kemungkinan besar terkait dengan cara pandang di satu sisi dan terkait seni dalam memandang pada sisi lainnya.
Ada orang yang suka memandang objek dari posisi lurus. Ia bisa duduk di depan objek dan melihatnya dengan nyaman, karena itu dia akan lebih memilih duduk di depan pada posisi lurus dari posisi utama di depannya atau podium tempat para pembicara berdiri.
Tetapi sebagian orang lain, lebih senang kalau memandang dari posisi kiri atau dari posisi kanan. Benar juga sih, namanya keindahan itu adalah suatu penilaian subjektif.Â
Pada saat saya merefleksikan tentang posisi duduk orang-orang yang sering datang ke tempat yang sama secara teratur, saya akhirnya menemukan dan menyadari bahwa setiap orang ternyata punya sudut pandang yang berbeda-beda tentang suatu hal.Â
Sudut pandang itu berkait dengan kesan dan pesan yang sekurang-kurangnya nyaman untuk dirinya. Tidak heran jika ada pergeseran tempat duduk, umumnya terjadi kisruh, protes dan lain sebagainya.
Ungkapan rasa tidak puas itu selalu ada saat orang tidak bisa berada pada tempat yang sama dengan sudut pandang yang sama. Menariknya bahwa pada tempat-tempat umum pun kebiasaan seperti itu, terkadang terjadi di luar kontrol kesadaran.
3. Duduk pada tempat yang sama itu ada hubungannya dengan konsep yang salah
Selain bahwa orang menemukan rasa nyaman untuk dirinya dan suatu sudut pandang yang menarik bagi dirinya, rupanya fenomena duduk pada tempat yang sama itu berkaitan dengan konsep yang salah.
Suatu hari teman saya duduk pada sebuah kursi tempat duduk yang biasanya pada hari Minggu kedua dan keempat ditempati oleh seorang pria berusia 60 tahunan.