Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mau Buat Apa pada Bulan Maria?

1 Mei 2021   11:33 Diperbarui: 2 Mei 2021   13:26 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mari daraskan cinta dan kesetiaannya sebagai ibu dan murid perempuan.

Sebutan bulan bulanan sebenarnya dipakai dalam banyak konteks di Indonesia. Konteks keagamaan memang paling sering terdengar seperti bulan puasa, bulan Ramadan, tapi juga bulan Maria dan mungkin masih ada bulan lainnya. 

Penamaan bulan itu tentu karena ada ciri khasnya, yang umumnya sudah banyak diketahui orang. Namun ketika bulan khusus itu dibuka untuk ditulis, terlihat ada begitu banyak kekayaan maknanya. 

Hal yang mengejutkan bahwa di Kompasiana, hal seperti itu diterima. Penulis diberikan kesempatan terbuka untuk menulis apa saja termasuk dalam kaitan dengan tema-tema keagamaan. 

Saya bangga dengan cara seperti itu, kita sebagai penulis perlu tetap menjadi bebas dalam menulis apa saja, tentu dengan etika dan rasa hormat yang tulus dari hati. 

Nah, hal itulah yang memotivasi saya mengapa saya menulis tentang tema "Bulan Maria."  Maria atau Mariam dikenal dalam literatur umum keagamaan. 

Meskipun demikian pada kesempatan ini, ulasan saya fokus pada apa yang perlu pada bulan Maria dalam konteks keimanan orang Kristen Katolik, tetapi lebih dalam hubungan dengan Maria sebagai seorang perempuan yang terlibat dalam peristiwa Yesus. 

Mau buat apa dengan penamaan bulan Maria? 

Ada 2 hal penting yang bisa direnungkan terkait bulan Maria:

1. Latihan komitmen iman

Tidak ada hal yang berat dan istimewa, bahkan tidak ada yang begitu dirahasiakan, selain hal sederhana bahwa orang-orang Katolik pada bulan Maria itu lebih intensif berdoa Rosario. 

Hal itu sudah menjadi tradisi hidup iman orang Katolik. Dalam doa yang intensif itu, mereka tidak hanya mengulangi doa Salam Maria, tetapi juga mengenang dan merenungkan perjalanan hidup Maria, sebagai seorang perempuan istimewa, ibu sang Isa Almasih atau ibu Yesus.

Dalam sejarah singkat tentang doa Rosario, sebetulnya doa Rosario itu dimulai sejak tahun 1214, sementara itu ada juga versi sejarah yang lain mengatakan baru pada tahun 1221 Santo Dominikus menyebarkan Rosario.

Masih banyak sekali sejarah terkait mengapa sejak dulu orang mencintai doa Rosario. Bagi kebanyakan orang yang percaya pada mukjizat dan kekuatan rahmat yang diperoleh melalui Bunda Maria, pasti juga mengenal cerita dan sejarah-sejarah itu.

Doa Rosario pernah disebut sebagai "Rosarium" rose garden atau bunga taman. Sedang "butir-butir" pada bentuk Rosario dipakai sebagai alat bantu doa, yang dipakai sejak Gereja awal. 

Tujuan utama dari pendarasan doa Rosario adalah untuk merenungkan misteri kehidupan Kristus. Doa Rosario mulai populer pada sekitar tahun 1600-1700 an.

Bagi orang Katolik, doa Rosario paling digemari, tentu dengan banyak alasan. Berikut ini, saya akan menjelaskan 3 alasan mengapa disukai:

1. Doa Rosario itu adalah doa paling sederhana, namun menghantar orang untuk masuk kedalam suatu saat kontemplasi. Karena itu, tidak heran kalau tradisi Kristiani menganggap doa Rosario sebagai doa yang berharga.

2. Doa Rosario merupakan latihan untuk memiliki komitmen iman untuk terus-menerus merenungkan  misteri hidup Kristiani. Dalam surat Apostolik Novo Millennio Ineunte disebut sebagai kesempatan latihan kekudusan.

3. Doa Rosario membuka kemungkinan untuk masuk dalam suasana permenungan. Doa dengan kata-kata yang singkat, namun diulang secara terus-menerus. Tentu sangat penting dalam menghantar orang kepada pemahaman tentang misteri kehidupan Kristiani. Mengenai hal ini, bisa baca  dalam anjuran Apostolik Marialis Cultus, 2 Februari 1974, 156: RPM no. 12.

Selain komitmen iman yang perlu menjadi target dari bulan Maria, ada pula hal lainnya yang juga penting untuk diulas, agar menjadi lebih dipahami dan berguna untuk kehidupan.

2. Merenungkan misteri kehidupan Kristiani

Ciri ajakan permenungan terkait misteri kehidupan ini terasa dengan diperkenalkan secara resmi oleh Gereja Katolik melalui  peristiwa kehidupan yang pernah dialami Yesus, yakni: peristiwa gembira, peristiwa sedih, peristiwa mulia dan peristiwa terang.

Saya tidak akan menjelaskan bagaimana peristiwa itu satu per satu, karena sudah ada banyak sekali penjelasan, struktur dan cara berdoa, bahkan sudah dikenal di kalangan orang Kristiani.

Poin yang penting adalah bahwa pada bulan Mei atau bulan Maria ini penting disadari juga tentang figur Maria:

1.  Sebagai ibu: Maria adalah satu-satunya ibu yang mengalami peristiwa-peristiwa itu secara istimewa  dan secara langsung tertuju kepada Yesus. Jadi, bisa dikatakan bahwa Maria adalah ibu yang mengalami lebih dahulu seluruh suka duka hidup puteranya. 

Merenungkan tentang perjalanan hidupnya sama dengan datang kepada pengalaman terdekat dengan apa yang diimani sebagai misteri kehidupan Kristus. Ya, ia adalah orang terdekat Yesus.

2. Sebagai  murid: Maria bisa dikatakan murid istimewa karena ia merendahkan dirinya sebagai ibu, lalu terus belajar mengikuti seluruh perjalanan hidup puteranya dari dekat.

Sukacita, tangisan, perasaan dan semua pergulatan batin sebagai murid perempuan telah dirasakannya dari awal menerima salam, hingga pada salib dan momen penyerahannya dan penunjukannya sebagai ibu.

Permenungan terkait pergulatan batin seorang ibu dan seorang perempuan adalah penting agar dunia dan siapa saja perlu menghargai kaum perempuan bersama dengan hak-hak dan teristimewa karena misteri rahim yang cuma dimiliki kaum perempuan.

Program transformasi yang melibatkan perempuan

Ada banyak sekali gerakan kaum perempuan saat ini muncul dan bicara tentang hak-hak mereka. Bahkan banyak sekali kaum perempuan yang  di Eropa misalnya berani mengkritik otoritas dan tegas menawarkan refleksi yang progresif untuk suatu program transformasi (Transformationsprogramm).

Dalam suatu pertemuan yang dihadiri wakil dari 43 negara kemarin (30/4/2021), dibicarakan dengan tema yang sangat menarik "Mehr als du siehst" atau lebih dari yang bisa kamu lihat. Pembicara utama adalah tokoh perempuan. 

Tidak heran juga atau lebih tepat bangga jika baru-baru ini dinding Kompasiana meriah dengan tayangan artikel terkait tema Perempuan. Tema-tema seperti itu baik untuk direnungkan agar aspek-aspek yang mungkin karena tekanan budaya paternalistik itu bisa muncul ke permukaan.

Demikian sorotan kecil untuk kaum Kristiani yang mengawali bulan Maria dengan berdoa Rosario dan renungan lainnya terkait misteri kehidupan Kristus.

Semoga bulan Maria ini menjadikan kaum Kristiani semakin memahami dimensi kehidupan yang tidak hanya gembira, sedih, mulia, tetapi juga ada titik cahaya. Cahaya dari kebaikan yang bisa diberikan kepada semua orang. Mungkinkah dari perempuan lahirlah perubahan? Buktikan dalam tutur kata dan cara hidup Anda.

Salam berbagi, ino, 1.05.2021

-----------------------

Referensi: id.m.wikipedia.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun