Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menabur Doa dan Rindu untuk Nanggala

25 April 2021   00:48 Diperbarui: 25 April 2021   00:50 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KRI Nanggala 402. Foto: Syaiful Arif/Antara Foto

Di pusaran Eropa, namamu Nanggala disebut, dikenang. Pergimu menyisakan duka dan tanya: mengapa berakhir sunyi tanpa kontak? 

Entah apa yang bisa kujawab saat mereka bertanya tentang Nanggala. Nanggala, cerita pilu di di rahim ibu pertiwi hari-hari ini.

Pilu dan lara tentang pergimu adalah duka tanpa sisa, bukan cuma untuk bangsa dan tanah air Indonesia.

Air mata duka dan tudung kabung menutup wajah dunia. Semuanya larut dalam sunyi, penuh tanya.

Kapan Nanggala tiba dan menaikan bendera kemenangan untuk semuanya?

Rindu tercabik mengiris hati tak hanya istri dan anak-anak yang tertinggal.

Seluruh rakyat Indonesia dan masyarakat dunia, panjatkan doa agar Nanggala kembali dari kedalaman samudera perjuangan.

Nanggala, kisahmu adalah kisah anak bangsa. Perjuanganmu untuk mengawasi kekayaan alam dan pertahanan negeri belum selesai.

Pergimu semula adalah kebanggaan bangsa.

Nanggala, kutaburkan doa dari tangan tanpa daya dan hampa. Semoga jiwa dan roh perjuanganmu menjadi prajurit penjaga maritim Indonesia.

Kupercaya, Nanggala adalah pelindung samudera kaya di perairan Indonesia.

Pergimu adalah misteri tentang pengawal bayangan dari dimensi yang tidak pernah terpikirkan untuk keselamatan Indonesia.

Di kedalaman yang tak terhingga, Nanggala menjaga siang dan malam rahim ibu pertiwi negeri ini.

Di bawah hempasan gelombang, Nanggala menatap batas-batas wilayah maritim negeri ini sampai di kedalaman.

Di relung laut maha luas dari Sabang sampai Merauke, Kau menyisir dengan sigap demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Nanggala, waspada dan tugas jagamu tidak pernah sia-sia untuk Indonesia. Patriot sejati yang tak terbayarkan untuk negeri dan bangsa.

Doa dan rinduku kutaburkan untukmu, Kau yang perkasa di medan laga hempasan gelombang dan badai perubahan.

Semoga Nanggala bersama prajurit-prajurit tercinta bahagia di kedalaman kasih Sang Pencipta. Nanggala pergi untuk Indonesia.

Salam berbagi, ino, Mainz, 25.04.2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun