Mereka membiarkan anak mereka menjadi sang misionaris yang pergi jauh ke seluruh dunia. Ya, kisah para janda di desa rasanya sih ada dimensi yang susah dimengerti, mengapa mereka bisa menjadi perempuan kuat dan hebat.
Mereka mungkin mendengar nama seperti ibu kita Kartini, tetapi seperti apa dan siapa persisnya ibu Kartini, saya yakin mereka tidak pernah tahu atau mungkin tidak tahu dengan baik.
Meskipun demikian, semangat dan gairah hidup mereka yang menyerupai sang ibu Kartini, bagi saya adalah mutiara indah dari perjuangan sang janda desa. Sang janda yang terus berjuang hidup sehat, baik itu sehat fisik, sehat pikir dan sehat secara rohani.
Entahlah karena suasana di pedesaan itu, mereka selalu menjadi orang yang aktif dalam kegiatan kerohanian, kegiatan sosial lainnya. Bahkan uniknya, jarang sekali orang mendengar sang janda di desa itu mengeluh tentang kesulitan hidupnya.
Nah, dari pengalaman dan kisah-kisah seperti ini, sebenarnya mau menggambarkan tentang betapa hebatnya perempuan. Perempuan sebatang kara pun ternyata bisa juga menyiapkan masa depan-anak mereka dengan baik.
Perempuan bisa saja menjadi figur dari perjuangan sebatang kara yang tampak lemah, tetapi dibalik kelemahan mereka itu ada kekuatan tersembunyi yang punya energi dahsyat mengubah. Ya, bisa mengubah hidup mereka sendiri, mengubah hidup dan masa depan anak-anak mereka dan bisa saja mengubah dunia.
Kalau ibu kita Kartini sampai dengan saat ini masih dikenang oleh seluruh rakyat Indonesia, maka itu adalah bukti pengaruh dari figur sang perempuan. Dia yang bisa mengubah semua.Â
Dari figurnya banyak penulis menulis, banyak seniman melukis dan bernyanyi. Banyak penyair berpuisi. Banyak anak-anak berdandan bak Kartini. Sebuah nama yang disebut tanpa akhir. Ya, sebuah gelap yang telah diubah jadi terang bagi semua.
Salam berbagi, ino, 22.04.2021.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI