Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kesehatan Perempuan di Desa Tertinggal, Haruskah Juga Tertinggal?

19 April 2021   15:46 Diperbarui: 20 April 2021   17:42 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perempuan sehat berpotensi pada keluarga yang sehat| Sumber: Summer Photografer via Kompas.com

2. Desa-desa tertinggal perlu disiapkan fasilitas pelayanan kesehatan umumnya dan pelayanan kesehatan perempuan khususnya.

3. Perlu juga ada inisiatif dari tokoh-tokoh perempuan yang peduli pada kesehatan lahir batin kaum perempuan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan dan pencerahan wawasan hidup sebagai perempuan di desa-desa tertinggal.

4. Perempuan di desa-desa tertinggal perlu dilibatkan dalam urusan seni dan kreativitas dan belajar hidup sehat.

5. Perlu adanya hari senam kesegaran jasmani (SKJ) secara massal bagi perempuan desa

Perempuan sehat berpotensi pada keluarga yang sehat

Dari latar belakang pengamatan pribadi kebiasaan perempuan desa, muncullah pikiran seperti ini, "Jika perempuan sehat, maka itu sudah merupakan modal untuk keluarga yang sehat." Mengapa? 

Bayangkan sederhana saja, umumnya di desa yang mengurus masakan di dapur umumnya adalah kaum perempuan atau kaum ibu, nah, jika mereka sendiri tidak sehat, maka penyakit yang sama bisa saja tertular kepada seluruh anggota keluarga.

Ini hanya contoh kecil dari sekian banyak tantangan lain yang ada di desa-desa tertinggal terkait tema kesehatan perempuan. Bahkan sangat disayangkan bahwa perempuan yang terkena TBC pun tidak dianggap berbahaya, hanya karena tidak tahu bahwa sudah mengidap TBC. Mereka tetap hidup bersama, nyaman-nyaman saja. 

Demikian beberapa catatan terkait tema kesehatan perempuan di desa-desa tertinggal. Desa-desa tertinggal memang sedang diusahakan untuk keluar dari ketertinggalannya, namun kesehatan perempuan itu tidak bisa ditunda atau dibiarkan tetap tertinggal.

Salam berbagi, ino,19.04.2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun