Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pohon Kenari, Pohon Multifungsi dari Flores

12 April 2021   18:15 Diperbarui: 14 April 2021   10:48 2795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pohon kenari: Kayu unik yang akrab menjaga kehidupan agar tetap menjadi wangian yang menyejukkan sesama.

Pohon kenari adalah jenis pohon unik dengan ciri khas dan kegunaan yang multifungsi. Pohon kenari bisa ditemukan di Flores, khususnya di wilayah desa Kerirea, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, Flores, NTT. 

Nah, apa saja keunikan pohon kenari yang multifungsi itu. Ada 5 keunikan dan fungsi yang bisa dijelaskan dari pengalaman dan kenyataan tentang pohon kenari itu sendiri:

1. Rumbai akar kenari dan fungsi pelindung satwa sejenis Komodo

Lihat saja pada gambar itu, akarnya saja sudah menyerupai rumbai ekor jenis satwa purba Komodo. Saya kira tidak ada yang tahu dan bisa menjelaskan mengapa akar kenari seperti itu. Meskipun demikian, pengalaman tertentu barangkali bisa menjadi alasan sekalipun tanpa bukti gambar dan video. 

Selain Komodo, di Flores hidup pula sejenis biawak yang lebih kecil dengan warna kekuning-kuningan pada bagian perutnya. Biawak ini bisa berenang dan menyelam, bisa memanjat pohon. 

Dan umumnya kalau dikejar anjing pemburu, biawak itu berlari dan bersembunyi selain di dalam air, pada lubang dalam tanah, bahkan bersembunyi di antara celah-celah akar pohon kenari. Dan biasanya anjing pemburu tidak bisa berkutik lagi, selain menyerah kalah.

Kemiripan akar kenari dengan ekor Komodo, barangkali bisa dihubungkan dengan fungsi untuk melindungi satwa sejenis Komodo. Memang tidak ada mitosnya, namun pernah ada kejadian seperti itu, seekor biawak selamat gara-gara menyelinap di antara akar-akar kenari saat diburu anjing. 

Nah, saya bisa mengatakan bahwa keunikan pertama dari akar kenari adalah terletak pada fungsi kerangka akar kenari yang bisa melindungi satwa liar di hutan. 

2. Akar kenari yang masih muda adalah pembersih dan pengawet gigi

Saya masih ingat sekali pengalaman masa kecil. Ibu saya pernah menyuruh saya mengunyah akar kenari. Katanya, "akar kenari itu bisa untuk membersihkan dan mengawetkan gigi." Usia ibuku sudah mencapai 84 tahun, tetapi saya tidak pernah mendengar cerita ibu pernah sakit gigi. 

Ya, suatu kesaksian juga. Gimana sih rasanya akar kenari yang masih muda itu? Akar kenari yang masih mudah terlihat berwarna kecoklatan, sedangkan pada bagian ujung selalu berwarna putih dan rawan. 

Bagian ujung adalah bagian yang berpotensi untuk terus bertumbuh, kadang orang menemukan titik embun, atau sedikit basah pada ujung akar kenari. 

Bagian yang rawan itu, kalau dimakan mentah terasa manis dan juga sedikit wanginya. Unik banget rasanya. Pengalaman mengunyah akar kenari itu sebetulnya pengalaman biasa pada masa kecil, karena hampir semua orang tua di desaku mengajarkan seperti itu. 

Ya, tentu di zaman itu di daerah saya belum ada odol dan sikat gigi, kecuali anaknya guru-guru sekolah dasar di desa. Ya, masa kecil memang tanpa punya pengalaman sakit gigi.

Keuntungan lainnya adalah bahwa dalam perjalanan menuju sekolah, saya melalui jalur di mana ada beberapa pohon kenari. Jadi, kesempatan itu bisa menjadi saat indah menikmati manisnya dan wanginya akar kenari. 

Tentu, saya tidak mengajurkan agar orang mengunyah akar kenari setiap hari. Hal yang penting mungkin perlu diteliti adalah mencari tahu kira-kira zat apa sih yang terkandung di dalam akar kenari. 

Andaikan benar bahwa akar kenari bisa mengawetkan dan membersihkan gigi, pertanyaannya, mengapa tidak dibudidayakan lebih lagi akar kenari itu. Ini adalah tugas atau pekerjaan yang tertunda untuk suatu penelitian di bagian kesehatan.

3. Getah kenari bisa menjadi wangian 

Setiap kali kalau ada perayaan kerohanian atau bahkan ketika memasuki toko-toko dan restoran di Bali, saya selalu menghirup aroma wangian. 

Aroma seperti itu mirip sekali dengan wangian dari getah kenari yang sudah kering. Bahkan ketika mengalami bagaimana ritual pengukupan raksasa di gereja Katedral Santiago Compostela, saya menghirup aroma yang sama dengan aroma getah kenari.

Bahkan di Jerman juga, ketika saya mengunjungi tokoh Thailand di kota Mainz, terasa sekali aroma yang mirip dengan aroma getah kenari. Nah, saya hanya mau mengatakan bahwa getah kenari bisa menjadi wangian dengan fungsi yang terbuka pada bagaimana kebiasaan masyarakat atau orang lain menggunakannya. 

Cuma, rupanya pengembangan getah kenari untuk wangi-wangian ini belum dipublikasikan atau belum masuk dalam ranah kebutuhan pasar. belum biasa sih, orang menjual getah kenari untuk wangian. 

Dalam bahasa Ende, orang menyebutnya nana koja atau getah kenari. Getah kering itu bisa dibakar dan dari butiran kecil saja, getah kering kenari itu akan menghasilkan asap dan wangian yang begitu nyaman untuk suasana rumah atau ruangan.

4. Buah kenari bisa menjadi makanan khas yang dijual

Cerita tentang buah kenari, mengingatkan saya akan masa lalu waktu sekolah dasar (SD) dulu. Entah kenapa, saya bersama seorang teman suatu waktu tergoda pada jam pelajaran di sekolah, keluar dari kelas untuk mencari kenari. 

Uniknya setelah kembali guruku sudah di kelas dan sedang mengajar. Saya begitu takut, namun di tangan saya ada sejumlah kenari yang sudah siap dimakan. 

Saya menyerahkan kenari itu kepada guru saya. Anehnya, kenarinya diambil, tetapi juga hukuman tetap diberikan. Hahaha maklum era itu, hukuman bisa lumrah saja. Hukumannya juga unik, keesokan harinya saya membawa lagi sekian banyak kenari. 

Seusai sekolah kerja saya akhirnya hanya mencari kenari di pesisir kali. Ya, biji kenari itu sangat keras. Cangkangnya hampir seperti cangkang kemiri. Untuk memecahkannya butuh energi dan konsentrasi, apalagi untuk mendapatkan biji yang utuh, itu sungguh tidak mudah, butuh keahlian khusus. 

Belajar juga sih, bagaimana memecahkan persoalan yang keras dan rumit hingga menemukan hasil yang enak dan baik untuk dinikmati. Ya, sebuah filosofi yang dibungkus dalam sanksi-sanksi era feodalisme di sekolah waktu itu. 

Sekarang baru saya mengerti untuk memecahkan suatu persoalan yang rumit itu butuh energi kewaspadaan dan konsentrasi, orang perlu menemukan suatu landasan argumen, ibarat menemukan batu dasar untuk memecahkan biji kemiri. 

Tanpa kehati-hatian, orang akan menuai resiko seperti menghantam jarinya sendiri. Ya, ibarat boomerang juga sih. Sebuah ilmu yang baru ditemukan dan disadari sekian lama setelahnya.

5. Batang pohon kenari

Batang pohon kenari adalah bagian yang termahal. Mengapa? 

Batang pohon kenari bisa dipakai sebagai kayu untuk membangun rumah. Meskipun demikian di desa saya, sangat jarang sekali orang menebang kenari untuk dijadikan bahan bangunan rumah, seperti balok dan kusen rumah. 

Kayu kenari adalah jenis kayu yang kuat dan kalau dijual bisa saja sangat mahal. Bagi kebanyakan orang pada zaman dulu, kayu kenari adalah alternatif dari kayu jati untuk di desa-desa yang tidak memiliki kayu jati. 

Riwayat tentang penebangan kayu kenari untuk dijadikan bahan bangunan bagi saya mesti diakhiri. Mengapa? 

Kayu kenari adalah pohon pelindung, bukan saja pada akarnya yang bisa melindungi satwa seperti biawak atau komodo, tetapi adalah pohon pelindung mata air. Umumnya orang menemukan kenari selalu pada daerah di mana ada mata air. 

Kenari mesti direkomendasikan sebagai jenis pohon yang dilindungi, karena pohon kenari adalah pohon unik yang multifungsi. Mana ada pohon dengan 5 fungsi seperti pohon kenari? 

Pohon kenari sebenarnya adalah pohon yang ramah pada kehidupan, ia pemelihara sumber mata air. Meskipun demikian, menurut saya perhatian pemerintah dan masyarakat belum seutuhkan menganggap penting tentang pelestarian dan pemberdayaan pohon kenari. Ya, terlupakan dari alam sendiri.

Demikian beberapa ulasan tentang keunikan pohon kenari yang dilupakan selama ini. Tulisan ini adalah bagian dari kepedulian dan rasa cinta saya pada alam dan lingkungan kehidupan. Apalagi, ketika deru bencana baru-baru ini meninggalkan jejak dan tangisan duka yang tidak bisa gampang dilupakan. 

Mungkin, inilah saatnya untuk berbenah dan kembali mencintai, melindungi, dan melestarikan alam dengan bekal wawasan tentang fungsi yang nyata dan bermakna untuk kehidupan.

Mari bercerita tentang alam di sekitar kita yang memberi dan terus memberi kebaikan kepada manusia. Bayangkan kenari saja bisa memberikan akarnya, getahnya, bijinya, pohonnya dan rumbai rupanya dengan fungsi yang unik dan misterius untuk "yang lainnya". Mengapa saya dan Anda tidak melindunginya? 

Mari tanam dan jaga pohon kenari wahai warga masyarakat NTT khususnya. Kayu unik yang akrab menjaga kehidupan agar tetap menjadi wangian yang menyejuhkan sesama. 

Salam berbagi, ino, 12.04.2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun