Cuma, rupanya pengembangan getah kenari untuk wangi-wangian ini belum dipublikasikan atau belum masuk dalam ranah kebutuhan pasar. belum biasa sih, orang menjual getah kenari untuk wangian.Â
Dalam bahasa Ende, orang menyebutnya nana koja atau getah kenari. Getah kering itu bisa dibakar dan dari butiran kecil saja, getah kering kenari itu akan menghasilkan asap dan wangian yang begitu nyaman untuk suasana rumah atau ruangan.
4. Buah kenari bisa menjadi makanan khas yang dijual
Cerita tentang buah kenari, mengingatkan saya akan masa lalu waktu sekolah dasar (SD) dulu. Entah kenapa, saya bersama seorang teman suatu waktu tergoda pada jam pelajaran di sekolah, keluar dari kelas untuk mencari kenari.Â
Uniknya setelah kembali guruku sudah di kelas dan sedang mengajar. Saya begitu takut, namun di tangan saya ada sejumlah kenari yang sudah siap dimakan.Â
Saya menyerahkan kenari itu kepada guru saya. Anehnya, kenarinya diambil, tetapi juga hukuman tetap diberikan. Hahaha maklum era itu, hukuman bisa lumrah saja. Hukumannya juga unik, keesokan harinya saya membawa lagi sekian banyak kenari.Â
Seusai sekolah kerja saya akhirnya hanya mencari kenari di pesisir kali. Ya, biji kenari itu sangat keras. Cangkangnya hampir seperti cangkang kemiri. Untuk memecahkannya butuh energi dan konsentrasi, apalagi untuk mendapatkan biji yang utuh, itu sungguh tidak mudah, butuh keahlian khusus.Â
Belajar juga sih, bagaimana memecahkan persoalan yang keras dan rumit hingga menemukan hasil yang enak dan baik untuk dinikmati. Ya, sebuah filosofi yang dibungkus dalam sanksi-sanksi era feodalisme di sekolah waktu itu.Â
Sekarang baru saya mengerti untuk memecahkan suatu persoalan yang rumit itu butuh energi kewaspadaan dan konsentrasi, orang perlu menemukan suatu landasan argumen, ibarat menemukan batu dasar untuk memecahkan biji kemiri.Â
Tanpa kehati-hatian, orang akan menuai resiko seperti menghantam jarinya sendiri. Ya, ibarat boomerang juga sih. Sebuah ilmu yang baru ditemukan dan disadari sekian lama setelahnya.
5. Batang pohon kenari