Waktu istirahat, waktu hening merupakan saat istimewa bagi saya. Berulang kali, saya menikmati Ruhezeit di sungai Rhein dengan alasan yang berbeda. Alasan untuk berada di sana tentu berkaitan dengan situasi batin dan pikiran:
a. Saat kehilangan inspirasi
Alasan datang ke pinggir sungai Rhein yang paling sering saya alami adalah karena kehilangan inspirasi. Dengan penuh kesadaran saya mengalami keindahan sungai Rhein, seperti pada Foto di atas itu.Â
Siapa saja akan mengatakan disana adalah tempat yang indah. Pada saat yang sama, pikiran dan fokus perhatian orang akan dialihkan dengan cepat oleh alamnya.Â
Wajah sungai Rhein selalu berubah-ubah sesuai perubahan 4 musim yang ada. Air yang hijau mengalir tenang, berisik gelombang tanda dilalui kapal-kapal barang dan kapal penumpang, merpati berterbangan lalu bertengger dekat dan ramah dengan manusia.Â
Angsa berenang dan menyelam dengan mudah bisa dilihat di sana. Tak hanya itu, semua keindahan itu itu bisa dinikmati secara cuma-cuma di sana.Â
b. Saat latihan untuk memotret
Berada di sungai Rhein untuk menikmati Ruhezeit tidak pernah sia-sia. Hal ini karena hal-hal positif bisa dirasakan secara langsung. Pemandangan tentang sungai yang bersih tanpa sampah plastik, selalu menjadi objek yang menarik untuk dikenang dan direfleksikan.Â
Belum lagi paduan dan dandanan langit biru dengan corak awan bertaburan bercak-bercak putih, sungguh memanjakan mata. Keindahannya menaburkan inspirasi sunyi, bahkan sepi dari ambisi.Â
Kesempatan dan ruang untuk latihan mengambil gambar-gambar nyata dari keindahan alam di sana memang selalu terbuka, sejak pagi hingga malam. Â
Pesisir sungai yang hening tanpa ancaman dan gangguan. Ya, suatu Ruhezeit yang bisa menghadirkan gambar kenangan masa lalu, dan bahkan bisa berdialog secara imajiner untuk berubah pada hari ini.Â