3. Kebijakan baru
Kebijakan baru apa yang lahir dari hati saya, tentunya semua peristiwa itu tidak saya hindari dan saya atasi. Lalu apa yang harus saya lakukan? Hari ini, saya cuma punya 2 cara sederhana untuk mengenang mereka.Â
Menyalakan lilin doa
Cara sederhana lain adalah berdoa bagi keselamatan mereka dan berdoa bagi  keluarga yang ditinggalkan. Saya ingat cerita seorang teman dalam suatu kesempatan berbicara santai, ia berbicara tentang doa. Katanya, "Doa itu yang utama dan pertama." Mengapa? "Dua huruf "Do" adalah nada pertama dalam tangga nada, sedangkan "a" adalah huruf pertama dalam abjad kita. Oleh karena itu, cara terbaik mengenang mereka adalah dengan berdoa untuk mereka", tambahnya.
Menulis tentang merekaÂ
Cara saya menyimpan kenangan indah bersama mereka, ya dengan menyebut nama mereka dalam tulisan kecilku di Kompasiana hari ini. Bagi saya, menulis tentang kebaikan mereka adalah cara terindah mengenang mereka, agar kebaikan selama hidup mereka tetap bisa diingat dan diteladani oleh keluarga dan sahabat kenalan mereka.Â
Demikian coretan kecil di tengah riuhnya kesibukan yang kadang menghimpit saat sunyi untuk menulis. Akhirnya, saya juga belajar menulis dalam riuhnya kesibukan setiap hari. Sekurang-kurangnya saya merasakan ini: Menulis bukan hanya dari ruang hening, tetapi juga bisa dari ruang kehidupan yang terbuka, Â penuh dinamik, dihimpit bisingnya dunia. Perjuanganku adalah bisa menulis kapan saja dan di mana saja. Salam berbagi.
Ino, 03.03.2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H