Sendiri menunduk dibalut dingin
Bertanya dari mana datangnya sampah hati?
Di tepian bias sang Fajar terjaring sampah-sampah
Di pinggir sungai terdampar sampah hati
Dari mana datang sampah hati?
Mengapa menepis di sudut sendiri?
Terlantar dari pandangan para pejalan kaki
Ditinggal arus dan gelombang pagi
Sampah hati, saat menahan sakit hati
Sampah hati, ketika menutup hati
Sampah hati, ketika dililit cinta diri
Sampah hati ini, saat tak mampu mencintai dengan hati
Berlabuh sepi karena tersingkir
Sampai kapan tertambat dari yang terbuang?
Di atas genangan abu-abu mengapung kawanan kecil
Tak pernah bermimpi dari yang tersingkir berubah jadi sebuah hati
Berbentuk hati di pesisir sungai
memikat hati, karena serupa hati
Berpesan hati-hati ada banjir
Sampah hati, saat manusia hilang peduli
Ino,13.02.2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H