Mohon tunggu...
Inosensia Nathania
Inosensia Nathania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenali Hidden Gem Yogyakarta, Desa Wisata Kasongan

22 Mei 2022   07:11 Diperbarui: 22 Mei 2022   07:19 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Kasongan diketahui merupakan pusat kerajinan gerabah di D.I Yogyakarta. Artike ini akan membahas perihal perkembangan Desa Kasongan sebagai desa wisata, dan faktor-faktor yang memengaruhi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan metode observasi atau pengamatan langsung ke lokasi penelitian, wawancara, dan kajian literasi makalah guna memperoleh data yang valid. Dari hasil penelitian yang dilakukan, kegiatan pembuatan seni kerajinan keramik di Desa Kasongan sudah ada sejak terjadi pada tahun 1825 dan masih berkembang hingga saat ini. Masyarakat Desa Kasongan telah melakukan pembuatan gerabah untuk membuat barang-barang gerabah yang diperuntukkan sebagai keperluan rumah tangga sehari-hari. 

Kemudian, pemenuhan kebutuhan rumah tangga sehari-hari berkembang menjadi cenderamata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang datang untuk berkunjung. Pada bagian desain pun berawal desain yang sederhana kemudian berkembang dengan menambahkan berbagai pilihan warna dan bentuk gerabah, namun tetap membawa ciri khas budaya Desa Kasongan. Selain itu jika dilihat perkembangan sejarahnya, Desa Kasongan telah lama menjadi sentra kerajinan gerabah dan ditambah dengan adanya globalisasi, Desa Kasongan berkembang menjadi sentra seni kerajinan gerabah yang berkualitas dan mampu melakukan ekspor ke berbagai belahan dunia.

Lahirnya globalisasi menempatkan Desa Kasongan sebagai salah satu wilayah yang terkena efeknya, tentu terdapat berbagai faktor internal dan eksternal yang memiliki pengaruh pada kerajinan gerabah di Desa Kasongan. Apabila dikaitkan dengan masyarakat Desa Kasongan, maka seni kerajinan gerabah Kasongan yang mendunia tidak lepas dari pengaruh yang datang dengan menggerakkan daya pikir kreatif guna mengantisipasi perkembangan zaman. Adanya suatu perubahan dalam perkembangan zaman tidak semata-mata oleh faktor eksternal, tetapi juga karena faktor internal, seperti tingkat pendidikan masyarakat Kasongan. Perubahan dalam menghadapi perkembangan zaman dapat diketahui dari desain atau bentuk produk baru yang dibuat oleh pengrajin kreatif guna menyesuaikan dengan pasar internasional. 

Selain itu dengan adanya perkembangan teknologi, seperti media sosial tentu memudahkan keluar masuknya proses globalisasi. Masyarakat dengan mudahnya melalui media dapat mengakses perusahaan UMKM tanpa kesulitan. Dengan adanya globalisasi, tentu memberikan kesempatan yang lebih besar kepada usaha kecil untuk mendapatkan modal guna memfasilitasi kebutuhan produksi seperti tungku pembakaran, yang kerap menjadi permasalahan bagi pengrajin Desa Kasongan bila rusak karena hasil produksi gerabah akan menjadi tidak maksimal

Hadirnya globalisasi juga ditunjukkan dengan adanya komunitas masyarakat yang temporer, yaitu masyarakat wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Dalam hal ini, Desa Kasongan sebagai desa wisata tentu mengalami perubahan yang signifikan. Toko-toko dan workshop yang menjual seni kerajinan gerabah dan cenderamata menjadi berkembang pesat dalam aspek ekonomi dan sosial di desa ini. Apabila pola hidup masyarakat Desa Kasongan meningkat, maka masyarakat Desa Kasongan tentu akan lebih leluasa guna memacu keturunan dan mengenyam jenjang pendidikan yang lebih baik, sehingga mampu untuk berpikir visioner untuk meningkatkan taraf hidup sebagai pengrajin gerabah. 

Selain itu, perkembangan seni kerajinan gerabah Kasongan tentu tak lepas dari pengaruh global yang sedang terjadi. Zaman globalisasi memberikan pengaruh pada eksistensi seni kerajinan gerabah, sehingga Desa Kasongan yang awalnya hanya dikenal sebagai wilayah penghasil gerabah, mampu menyaingi pasar di mancanegara karena adanya dukungan peningkatan kualitas produk para pengrajin. Adapula, pada zaman serba teknologi membuat segala transaksi jual beli dipermudah dengan adanya e-commerce yang telah tersedia, seperti Shopee, Tokopedia, dan masih banyak lainnya. Masyarakat pun telah peka terhadap hadirnya teknologi, media sosial, dan trend yang tengah berlangsung di masyarakat membuat produk gerabah tetap digemari dan laku di masyarakat dari berbagai kalangan usia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun