Mohon tunggu...
Inosensia Nathania
Inosensia Nathania Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

Mahasiswa UAJY

Selanjutnya

Tutup

Film

Teori Terselubung dari Serial Korea "Squid Game"!

10 Desember 2021   14:45 Diperbarui: 10 Desember 2021   14:47 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika mempelajari komunikasi antar budaya tentu memiliki banyak manfaat dan tantangan. Dengan kita melakukan komunikasi antar budaya, kita juga dapat belajar banyak dari individu terkait dengan kebudayaan, latar belakang, dan tentang diri seseorang. Menurut Adler, salah satu alasan terpenting guna mempelajari komunikasi antar budaya adalah kesadaran yang kita timbulkan akan identitas dan latar belakang budaya kita sendiri (Martin et. al, 2021, h. 4). Sehingga dengan kita mempelajari komunikasi antar budaya, kita akan menyadari bahwa setiap orangnya memiliki perbedaan kebudayaan, yang dapat menimbulkan adanya sikap etnosentrisme dan kecenderungan berpikir bahwa budaya pribadi lebih unggul dibandingkan dengan budaya lain. New media atau media baru merupakan tanda bahwa teknologi informasi yang digunakan oleh manusia mengalami kemajuan (Martin et. al, 2021, h. 20). Dengan adanya new media, kita dapat dengan mudahnya memperoleh informasi tentang masyarakat dan perbedaan kebudayaannya dengan mengamati, menonton, atau bahkan berkomunikasi langsung dengan individu lain melalui media sosial, seperti instagram, tiktok, dan media sosial lainnya.

Pada kesempatan kali ini, penulis ingin membahas serial Korea yang berjudul "Squid Game", serial bertema survival ini mengangkat misi permainan, yang harus dilalui oleh para pemainnya dari permainan-permainan tradisional milik Korea. Permainan-permainan tradisional yang dilibatkan dalam serial "Squid Game" antara lain adalah red light green light, gganbu, dan squid game. Untuk aturannya dalam permainan red light green light, satu orang akan bertugas sebagai penjaga, sedangkan sisanya akan menjadi pemain. Sementara penjaga berdiri menghadap tembok dan mengucapkan kalimat "Hisbiscus has bloomed", para pemain akan berlari secepat mungkin menuju ke arahnya. Satu-satunya aturannya adalah pemain harus diam ketika penjaga berbalik menghadap mereka. Pemain yang ketahuan bergerak akan dikeluarkan dari permainan atau menjadi penjaga di babak selanjutnya.

limapagi.id
limapagi.id

Dalam permainan gganbu, aturannya adalah para peserta pertama-pertama diberi kesempatan untuk memilih pasangan untuk bermain bersama dan masing-masing dari peserta akan diberi 10 kelereng. Plot twist-nya ketika siapa pun yang sudah dipilih ternyata merupakan musuh yang harus dikalahkan. Misi yang diberikan adalah harus merebut kelereng yang dimiliki oleh pasangan bermain.

limapagi.id/
limapagi.id/

Sedangkan aturan bermain dalam permainan squid game, yaitu sebelum memulai, pemain akan menggambar tubuh dan kepala cumi-cumi di tanah dengan menggunakan batu. Mereka kemudian dibagi menjadi dua tim yaitu tim penyerang dan tim bertahan. Tim penyerang berusaha menginjak kepala cumi-cumi, sementara tim bertahan harus tetap berada di dalam garis sambil berusaha menghalau lawan. Penyerang akan dinyatakan sebagai pemenang jika mereka berhasil menginjak kepala cumi-cumi tanpa tertangkap oleh tim bertahan.

limapagi.id
limapagi.id

Selain itu, terdapat juga makna tersirat yang berusaha disisipkan oleh sutradara "Squid Game", Hwang Dong Hyuk, dalam serial tersebut, seperti logo di topeng "pink soldier", yang menunjukkan kelas sosial yang ada di Korea Selatan. Logo dalam topeng "pink soldier" dibagi menjadi tiga kelas, yaitu segitiga, lingkaran, dan persegi. Dilansir dari wolipop.detik.com, Hwang Dong Hyuk, menjelaskan simbol lingkaran memiliki arti pekerja, segitiga untuk tentara, dan persegi untuk manajer. Ketiga kelas sosial tersebut memiliki tanggung jawab yang berbeda, seperti dalam koloni semut.

Sumber gambar: kumparan.com
Sumber gambar: kumparan.com

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi, serial "Squid Game" mampu disaksikan oleh banyak orang dari berbagai belahan dunia, sehingga permainan-permainan tradisional yang tadinya hanya diketahui oleh masyarakat tertentu menjadi diketahui oleh masyarakat mancanegara.

Referensi

Martin, J. N., & Nakayama, T. K. (2020). Intercultural communication in contexts. New York:

 McGraw-Hill.

https://kumparan.com/seleb-update/permainan-tradisional-korea-selatan-di-drama-squid-game-5-ini-menarik-perhatian-1wahwAlGurV/full

https://wolipop.detik.com/entertainment-news/d-5748107/seragam-dan-topeng-squid-game-kisah-di-baliknya-ungkap-makna-tersembunyi-ini

https://www.idntimes.com/hype/entertainment/lia-89/permainan-tradisional-korea-selatan-populer-pada90-an-1/5

https://www.kompas.com/hype/read/2021/09/27/102048266/fakta-squid-game-serial-korea-bertema-permainan-tradisional-yang-sukses?page=all

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun