Belajar… itu tugas utama seorang siswa, kemudian hanya sebagian kecil dari para siswa yang bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi SD, SMP, SMU (tidak semua anak bisa beruntung memperoleh pendidikan yang layak di negeri ini walau pun dijamin dalam Undang-undang), kalau memang beruntung atau kondisi keluarga yang lebih dari cukup bisalah menjutkan KULIAH.
[caption id="attachment_124780" align="aligncenter" width="348" caption="(www.cartoonStock.com)"][/caption]
Di bangku kuliah berubahlah status dari seorang siswa menjadi mahasiswa, di tingkat ini biasanya akan terasa lebih sulit untuk bisa menyelsaikan pendidikan etah karena begitu banyak beban yang meningkat seiring dengan bertambahnya usia,banyak diantara para mahasiswa yangtidak bisa menyelsaiakan pendidikannya karena kurangnya biaya, menikah, menemukan pekerjaan jauh sebelum kuliahnya kelar sehingga menganggap pendidikan itu tidak lagi penting, atau terbentur skripsi yang tidak kunjung kelar, maka beruntunglah para mahasiswa yang kemudian bisa lulus dan menyadang gelar SARJANA.
Sampai disini apakah sudah selesai? Tentu saja belum, ini barulah awal dari pencarian untuk hidup, mencari pekerjaan yang layak, yang sesuai dengan hasil dari pendidikan kita, tentu saja ini bukanlah hal yang mudah, banyak diantara para sarjana yang kemudian bekerja jauh dari bidang pendidikan yang diambilnya,Sarjana Hukum yang kemudian bekerja di bank (tentu saja bukan di bidang hukumnya),Sarjana Bidang Kesehatan yang kemudian bekerja di bagian Administrasi, Sarjana IT bekerja di bagian Penjualan, dan sederet Sarjana lain yang bekerja sangaaat jauuuh dari bidangnya, mereka masih terbilang beruntung dibandingkan dengan ribuan sarjana yang masih MENGANGGUR.
Lirik lagu Iwan Fals Sarjana Muda
Berjalan seorang pria muda Dengan jaket lusuh dipundaknya Di sela bibir tampak mengering Terselip s’batang rumput liar Jelas menatap awan berarak Wajah murung s’makin terlihat Dengan langkah gontai tak terarah Keringat bercampur debu jalanan
Reff I : Engkau sarjana muda
Resah mencari kerja
Mengandalkan ijasahmu
Empat tahun lamanya
Bergelut dengan buku
‘Tuk jaminan masa depan
Langkah kakimu terhenti
Di depan halaman sebuah jawaban
Termenung lesu engkau melangkah
Dari pintu kantor yang di harapkan
Tergiang kata tiada lowongan
Untuk kerja yang di dambakan
Tak peduli berusaha lagi
Namun kata sama yang kau dapatkan
Jelas menatap awan berarak
Wajah murung s’makin terlihat
Reff II : Engkau sarjana muda
Resah mencari kerja
Tak berguna ijasahmu
Empat tahun lamanya
Bergelut dengan buku
Sia-sia semuanya
Setengah putus asa dia berucap
“maaf ibu…”
Di tengah kebimbangan menjelang (kalo) lulus kuliah.
