"Iya Ibu. Silakan, untuk setangkai bunga harganya sepuluh ribu rupiah. Sedangkan untuk buket bunga harganya empat puluh lima ribu rupiah," seruku sambil menawarkan pada ibu tersebut.
"Saya mau ambil buket bunga matahari itu. Ini uangnya pas ya adik. Terima kasih semoga laris manis." seru ibu tersebut sambil tersenyum ke arah kami semua.
"Wah rupanya Inong pintar  nih promosinya. Ayo semuanya kita juga harus promosi. Supaya buket bunga kita banyak yang beli," seru Fitri sambil menyenggol bahuku.
Kami berjualan buket bunga sekitar satu setengah jam. Syukurlah  dagangan kami terjual semuanya. Keuntungan yang kami dapat akan kami bagi rata. Meskipun untungnya tidak seberapa, namun kami semua merasa senang dan gembira. Termasuk aku. Meski awalnya aku tidak percaya diri karena tidak bisa membantu merangkai buket bunga dengan baik dan benar, rupanya aku punya bakat lain yang cukup membantu untuk membuat buket buatan kami laris terjual. Pengalaman berharga ini, kelak akan menjadi kenangan manis bagi kami semua.Â
Profil penulis
Inong Islamiyati Abdullah biasa dipanggil Inong. Tinggal di Ciputat, Tangerang Selatan. Menyukai musik, Animasi dan mulai tertarik dengan dunia ke penulisan.
Motto Hidup: See the world with a different style and finding happiness.
Â
